Longboat Tabrak Karang di Laut Maluku hingga Terbelah, Diduga Angkut BBM Ilegal
HAIJAKARTA.ID – Sebuah longboat pengangkut bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah mengalami kecelakaan laut di wilayah Tanjung Wakasihu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah.
Kejadian Longbot tabrak karang di Laut Maluku terjadi pada Rabu (9/7/2025) pagi.
Longboat itu terbelah dua setelah menabrak bongkahan karang, diduga akibat cuaca buruk saat melintas di perairan tersebut.
Longboat Tabrak Karang di Laut Maluku, 1 Ton BBM Tumpah ke Laut
Longboat yang dikemudikan oleh La Umar bersama dua rekannya berangkat dari pelabuhan di Kota Ambon dengan tujuan Dusun Sanahuni, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Di dalam longboat tersebut terdapat 200 jeriken berisi total 4 ton minyak tanah, masing-masing berukuran 20 liter.
Namun nahas, saat berada di perairan Desa Wakasihu, kapal diterpa ombak tinggi dan akhirnya menghantam karang hingga hancur dan patah menjadi dua bagian.
“Longboat itu berangkat membawa muatan penuh minyak tanah dan diterpa cuaca buruk sehingga menabrak karang,” jelas Kepala Seksi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Janete Luhukay, Kamis (10/7/2025).
Beruntung seluruh penumpang berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.
Warga juga turut membantu menyelamatkan 150 jeriken minyak tanah, sementara sekitar 50 jeriken atau setara 1 ton BBM hilang dan tumpah ke laut.
Diduga Sedang Selundupkan BBM Subsidi
Insiden ini menyita perhatian aparat karena adanya dugaan penyelundupan BBM subsidi secara ilegal. Longboat tersebut diketahui tidak memiliki izin resmi untuk mengangkut BBM dalam jumlah besar.
“Menurut saya, minyak tanah itu tak seharusnya bisa keluar dari satu wilayah secara sembarangan, apalagi dengan cara seperti ini,” ujar Kapolsek Leihitu Barat, Iptu Ainul Adri Lubis.
Ia menegaskan bahwa minyak tanah merupakan BBM bersubsidi yang telah memiliki alokasi terbatas untuk tiap daerah.
Karena itu, pengangkutan lintas wilayah tanpa izin berpotensi melanggar aturan.
“Ada dugaan kuat ini adalah BBM ilegal,” tambahnya.
Polisi Selidiki Dugaan Penyelundupan
Usai kecelakaan, pemilik longboat beserta dua orang lainnya langsung meninggalkan lokasi dan menuju Pelabuhan Tohoku, lalu ke arah Seram Bagian Barat.
Keberadaan mereka kini masih ditelusuri oleh aparat kepolisian.
“Saat ini kasus tersebut sedang kami dalami lebih lanjut. Masih dalam proses penyelidikan,” kata Ipda Janete.
Sementara sisa muatan berupa 150 jeriken minyak tanah, 1 mesin Jonson 15 PK, dan 2 mesin Jhonsun 40 PK telah dibawa ke Pelabuhan Tohoku oleh warga menggunakan mobil pikap.