Mantan Anggota DPRD Gorontalo Jadi Kuli Usai Dipecat, Sisihkan Gaji Rp200.000 ke Celengan
HAIJAKARTA.ID – Nasib politikus muda Gorontalo, Wahyudin Moridu, kini berubah drastis setelah dirinya resmi diberhentikan dari jabatan sebagai anggota DPRD.
Mantan anggota DPRD Gorontalo memilih menempuh jalan hidup sederhana dengan bekerja sebagai kuli angkut.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat Wahyudin menyisihkan upah harian sekitar Rp200 ribu ke dalam celengan sederhana.
“Alhamdulillah hari ini habis angkat semen dan arang, dapat gaji Rp200 ribu, saya tabung,” ujarnya dalam video yang dikutip dari akun X @somexthread.
Sang istri, Mega Nusi, tetap memberikan dukungan penuh meski kondisi ekonomi keluarga jauh berubah. Ia hanya menuturkan singkat, “InsyaAllah ini membawa berkah.”
Dari Kursi Dewan ke Pekerja Harian
Perubahan hidup ini bermula dari video kontroversial Wahyudin yang viral.
Dalam rekaman, ia dengan santai menyebut menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi dan perjalanan ke Makassar bersama seorang perempuan yang ia sebut sebagai pasangan gelap.
Pernyataannya itu memicu gelombang kritik publik. Akibatnya, ia dipecat dari DPRD Gorontal
. Banyak pihak menilai keputusan ini sebagai konsekuensi dari ucapannya sendiri.
Meski begitu, sebagian masyarakat menganggap langkah Wahyudin bekerja sebagai kuli angkut adalah bentuk penebusan kesalahan sekaligus cara untuk tetap bertahan hidup.
Tak hanya menjadi kuli, Wahyudin juga mengaku siap kembali ke profesinya sebelum menjadi legislator, yakni sopir truk.
Dalam siaran langsung akun TikTok istrinya, ia berkata, “Saya minta maaf, kalau ada demo tentang saya, saya akan hadapi langsung. Saya juga siap kembali jadi sopir truk.”
Pendapatan sebagai sopir truk yang berkisar Rp2–4 juta per bulan jelas jauh berbeda dibanding gaji dan fasilitas anggota DPRD yang mencapai belasan juta rupiah.
Kejatuhan Wahyudin bermula dari video yang menunjukkan dirinya dengan gamblang menyebut, “Hari ini pergi ke Makassar pakai uang negara, kita habiskan saja biar negara ini makin miskin,” sambil tertawa.
Ucapan itu dipandang publik sebagai penghinaan sekaligus bukti penyalahgunaan jabatan. Reaksi keras masyarakat akhirnya membuat posisinya tidak bisa diselamatkan.
Profil Mantan Anggota DPRD Gorontalo
Wahyudin bukan nama baru dalam pusaran kontroversi.
Lahir di Boalemo pada 1995, ia adalah putra dari mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu.
Kariernya sempat cemerlang, mulai dari DPRD Kabupaten Boalemo hingga DPRD Provinsi Gorontalo.
Namun, catatan hitam juga pernah menimpanya.
Pada 2020, ia ditangkap dalam kasus penyalahgunaan narkoba bersama dua rekannya sesama anggota DPRD. Ia sempat menjalani rehabilitasi akibat kecanduan.
Pemecatan ini mengakhiri karier politik Wahyudin yang dibangun sejak muda. Dari kursi parlemen yang nyaman, ia kini kembali ke jalanan berdebu dengan setir truk di tangannya.
Kisahnya menjadi pelajaran pahit bahwa satu pernyataan bisa meruntuhkan reputasi yang dirintis bertahun-tahun.