Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Mendikdasmen sebut 3 polemik besar dunia Pendidikan yang saat ini masih jadi perhatian!

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Kabinet Merah Putih, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, menyampaikan pandangannya mengenai tiga isu besar yang masih menjadi bahan perdebatan di masyarakat, yaitu Kurikulum Merdeka, zonasi sekolah, dan Ujian Nasional (UN).

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa ia akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait isu-isu ini, mengingat polemik yang masih terjadi di masyarakat.

Ia menekankan bahwa selama masa kepemimpinannya, ia ingin memastikan kebijakan yang dihasilkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah benar-benar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

Masukan Masyarakat Jadi Landasan Kuat Dalam Mengambil Keputusan

Dalam keterangannya kepada media pada Senin, 21 Oktober 2024, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa ia tidak akan terburu-buru membuat keputusan dan akan lebih banyak mendengarkan masukan dari berbagai pihak sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Ia ingin kebijakan yang diambil oleh kementeriannya memiliki landasan kuat berdasarkan masukan dari pemerintah pusat dan daerah, pakar pendidikan, serta masyarakat.

Abdul Mu’ti juga menyinggung bahwa meskipun Kurikulum Merdeka telah dinyatakan diterapkan 100%, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa belum semua sekolah mampu melaksanakan kurikulum ini secara optimal.

Karena itu, ia mengutamakan kehati-hatian dalam memutuskan apakah Kurikulum Merdeka, zonasi, dan UN akan dilanjutkan atau perlu direvisi.

Dua Program Utama Sudah Jadi Perhatian Pemerintah

Terkait program prioritas yang akan dijalankan, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa ia akan merujuk pada quick win atau program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran yang telah disetujui oleh DPR.

Dua program utama yang terkait dengan pendidikan dan sudah mendapatkan alokasi anggaran adalah:

  • Renovasi sekolah, mencakup perbaikan ruang kelas, furnitur, serta fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) di 22 ribu sekolah, dengan anggaran sebesar Rp 20 triliun.
  • Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi, yang dialokasikan dana sebesar Rp 4 triliun.

Kedua program ini akan menjadi tugas awal bagi Abdul Mu’ti dalam memimpin kementeriannya.

Selain itu, ia juga menerima pesan khusus dari Presiden Prabowo saat pelantikan menteri, yang menekankan pentingnya tugasnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945.

Abdul Mu’ti menyadari bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memegang peran strategis dalam membangun kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Ia berharap bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan pendidikan di Indonesia, memberikan layanan berkualitas, dan bersama-sama mewujudkan tujuan pendidikan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat.