Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Para Menteri dari Kabinet Merah putih akan melaksanakan pembekalan di Lembah Tidar selama 3 hari.

Namun Gunung Tidar yang berada di bagian Selatan Kota Magelang, Jawa Tengah itu dijuluki sebagai pakunya Tanah Jawa.

Gunung dengan ketinggian 503 mdpl itu banyak menyimpan sederet kisah misteri di dalamnya.

Asal Usul Nama Gunung Tidar

Nama Gunung Tidar ini berasal dari dua kata Bahasa Jawa, ‘Mati lan Modar’ (kalau tidak mati, ya mampus).

Konon katanya saat itu Gunung Tidar tengah menjadi pusat kerajaan gaib yang ada di pulau Jawa. Hal ini karena gunung Tidar dihuni oleh sebagian bangsa jin. Sehingga siapapun yang masuk ke area Gunung Tidar akan dipastikan tewas.

Di tengah lapangan di atas Gunung Tidar juga terdapat sebuah tugu dengan simbol huruf ‘Sa’ dalam aksara Jawa di ketiga sisinya.

Menurut juru kunci setempat hal tersebut bermakna Sapa Salah Seleh (siapa yang salah akan ketahuan).

Misteri Gunung Tidar

Masyarakat percaya, jika dahulu pulau Jawa berbentuk seperti perahu yang selalu terombang-ambing oleh gelombang laut.

Bahkan masyarakat percaya jika pulau Jawa dapat sewaktu-waktu terbawa arus laut. Sehingga akhirnya pulau Jawa dipaku.

Paku bumi ini dilakukan oleh dewa dari khayangan dan berubah menjadi Gunung Tidar. Paku bumi tersebut dipercaya berada di puncak Gunung Tidar.

Tugu yang berupa simbol huruf Sa inilah yang dipercaya sebagai tombak yang ditancapkan. Tugu tinggi yang menjulang itulah, diyakini sebagai pakunya tanah Jawa.

Sejak saat itu, pulau Jawa dihuni oleh sebagian dari bangsa jin. Serta kebanyakan masyarakatnya memiliki ilmu kanuragan.

Karena kepercayaan masyarakat sangat kuat mengenai hal tersebut, membuat banyak ulama Agama Islam gagal untuk menyebarkan dakwah Islam di tanah Jawa.

Hingga akhirnya datanglah sosok sakti dari Persia yang bernama Syekh Maulana Subakir. Dirinya hendak mensucikan Pulau Jawa dari kemusyrikan bangsa Jin dan berniat menyebarkan dakwah Islam di tanah Jawa.

Masyarakat percaya bahwa dalam peperangannya melawan bangsa jin, Syekh Subakir menancapkan tombak di Gunung Tidar.

Hal ini yang akhirnya membuat bangsa jin terusir dari tanah Jawa. Hingga para jin dibuat mengungsi ke pantai selatan Jawa.

Kemudian Sabda Palon yang merupakan pengasuh tanah Jawa menampakan diri dan menantang Syekh Subakir bertanding.