Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Gaji 21 Juta tapi CPNS 2024 BRIN sepi peminat, apa penyebabnya?

Pendaftaran CPNS tahun 2024 menarik perhatian, khususnya di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dari 500 formasi CPNS namun hanya 495 orang yang mendaftar, mendandakan kurangnya minat terhadap CPNS BRIN.

Padahal gaji peneliti diperkirakan bisa mencapai Rp 21 juta per bulan.

Apakah ini menjadi tanda bahwa minat menjadi peneliti mulai berkurang di Indonesia?

Syarat Begitu Tinggi dan Gaji yang Tak Sesuai

Syarat yang mengharuskan pelamar memiliki kualifikasi pendidikan S3 serta portofolio riset yang memadai menjadi faktor pembatas jumlah pelamar.

BRIN memang sedang fokus pada penerimaan talenta riset berkualitas tinggi sebagai bagian dari Manajemen Talenta Nasional untuk memajukan riset dan inovasi di Indonesia

Diskusi di media sosial menyoroti rentang gaji awal untuk peneliti BRIN, yaitu Rp 7 juta hingga Rp 11 juta.

Gaji tersebut dinilai terlalu rendah oleh beberapa netizen, mengingat persyaratan yang mengahurskan pelamar lulus S3 atau doktor.

Rentang Gaji di Negara lain

  1. Amerika Serikat Rp 900 juta – Rp 1,8 miliar/tahun
  2. Australia Rp 700 juta – Rp 1,2 miliar/tahun
  3. Jerman Rp 800 juta Rp 1,5 miliar/tahun
  4. Inggris Rp 700 juta – Rp 1,4 miliar/tahun
  5. Jepang Rp 400 juta Rp 800 juta/tahun
  6. Kanada Rp 660 juta – Rp 1,2 miliar/tahun
  7. Korea Selatan Rp 600 juta Rp 1,1 miliar/tahun
  8. Singapura Rp 550 juta – Rp 1,1 miliar/tahun
  9. Indonesia/BRIN Rp 84 juta Rp 252 juta/tahun

Laksana Tri Handoko, selaku Kepala BRIN, tidak menganggap masalah jumlah pelamar yang relatif sedikit sebagai hal yang perlu dikhawatirkan.

Menurutnya, hal ini memang sudah diantisipasi sejak awal karena kriteria seleksi yang diterapkan cukup ketat.

Handoko menegaskan bahwa rentang gaji tersebut ialah untuk tahun pertama sebagai peneliti ahli muda jabatan fungsional (JF) “Lebih tepatnya sekitar Rp12,5 juta per bulan” jelasnya.

Menurut mantan Kepala LIPI, CPNS 2024 BRIN dengan kualifikasi S3 nantinya dipromosikan jadi jabatan fungsional (JF) Ahli Peneliti Madya dalam waktu terdekat.

“Yang akan menerima gaji Rp21 juta per bulan” ujar Handoko. Jelas hal itu menandakan aka nada kenaikan gaji dari awal sebelumnya.

Kriteria tersebut sengaja dirancang untuk menarik minat para peneliti yang berkualitas tinggi, terutama mereka yang sudah memiliki pengalaman dan portofolio riset yang solid.

Dengan demikian, tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa hanya peneliti-peneliti terbaik yang akan bergabung dan berkontribusi dalam pengembangan riset di Indonesia.