MRT Jakarta Fase 2A Hubungkan Bundaran HI ke Kota Lewat Bawah Monas, Ada 7 Stasiun yang Disediakan
HAIJAKARTA.ID – Stasiun dan Jalur MRT di Bawah Monas menjadi topik hangat dalam pengembangan transportasi massal di Jakarta.
Proyek ambisius ini tidak hanya menunjukkan kemajuan infrastruktur Jakarta, tetapi juga menandai komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem mobilitas perkotaan yang modern dan efisien.
MRT Jakarta Fase 2A Hubungkan Bundaran HI ke Kota Lewat Bawah Monas
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta saat ini tengah memfokuskan pengerjaan proyek MRT fase 2A yang akan menghubungkan Bundaran HI hingga Kota. Proyek ini merupakan kelanjutan dari fase sebelumnya yang telah beroperasi sejak Maret 2019 dan mencakup jalur dari Lebak Bulus sejauh 16 kilometer.
Pada fase 2A ini, total panjang jalur yang dibangun mencapai sekitar 5,8 kilometer dengan seluruh rutenya berada di bawah tanah. Proyek ini akan mencakup tujuh stasiun bawah tanah yaitu: Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Pembagian Segmen dan Target Penyelesaian
Pembangunan fase 2A dibagi menjadi dua segmen utama. Segmen pertama menghubungkan Bundaran HI hingga Harmoni dan ditargetkan rampung pada tahun 2027. Sedangkan segmen kedua, yang mencakup rute Harmoni hingga Kota, dijadwalkan selesai pada tahun 2029.
Selain membangun jalur dan stasiun MRT, proyek ini juga mengusung konsep pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).
Konsep ini tidak hanya berfokus pada penyediaan infrastruktur transportasi, namun juga memperhatikan integrasi antara fungsi transit, aktivitas manusia, bangunan, dan ruang publik untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transportasi kota.
Progres Pengerjaan Proyek
Mengacu pada keterangan resmi dari PT MRT Jakarta, progres pengerjaan untuk paket konstruksi CP 205 yang meliputi sistem perkeretaapian dan rel per 25 April telah mencapai 14,32%. Seluruh komponen rel kini telah tiba di Jakarta dan sedang dalam tahap distribusi menuju lokasi konstruksi.
Selain itu, produksi bantalan rel atau slipper juga terus dilakukan secara bertahap oleh tim konstruksi untuk mendukung kelancaran pemasangan rel pada jalur bawah tanah ini.
Pendanaan dan Rencana Masa Depan
Salah satu titik yang paling disorot dari proyek ini adalah pembangunan stasiun dan Jjalur MRT di bawah Monas. Lokasi ini menjadi pusat perhatian karena berada di kawasan simbolik dan bersejarah di ex ibu kota.
Pembangunan stasiun bawah tanah di area Monas tetap memperhatikan aspek konservasi lingkungan dan nilai sejarah kawasan tersebut.
Pembangunan MRT Jakarta fase 2A dibiayai melalui skema pinjaman kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang dengan nilai sekitar Rp25,3 triliun.
Ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat kerja sama infrastruktur dan mendukung pengembangan transportasi publik berkelanjutan di Jakarta.
Sementara itu, fase selanjutnya yaitu fase 2B yang direncanakan akan memperpanjang jalur dari Kota hingga Depo Ancol Barat, kini masih berada dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Adanya pembangun stasiun dan jalur MRT di bawah Monas, menandai langkah penting dalam transformasi sistem transportasi Jakarta menuju masa depan yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.