Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Seorang purnawirawan polisi berinisial ER ditipu ASN berinisial SP dari Kemendagri.

Hal ini diungkap oleh ER, bahwasannya SP menawarkan bantuan untuk meloloskan anaknya untuk masuk ke Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN).

SP mengiming-imingi bisa membantu anaknya ER, namun harus menyerahkan uang secara bertahap, dengan total mencapai Rp215 juta.

Purnawirawan Polisi Ditipu ASN Kemendagri

“Awalnya gini, anakku mau tes IPDN, terus dikenalin sama orang, kebetulan orang itu orang Kemendagri, ceritanya bujuk rayu sanggup bantu anak saya, karena sanggup akhirnya setor uang sama dia,” ungkap ER, Senin (28/10) dilansir pada Selasa (29/10/2024).

Sebelum ER memberikan uang kepada SP, ER telah mencari informasi terkait SP. Ia bahkan sempat mendatangi rumah SP.

“Saya cari ke rumahnya di wilayah Ciputat, istrinya juga pegawai negeri di situ, makanya saya percaya gitu loh, terus saya cek data di Kemendagri memang benar pegawai sana,” jelasnya.

Berbekal informasi itu, ER akhirnya mulai memberikan uang kepada SP yang diberikan secara bertahap.

Pertama pada 4 Mei 2023 sebesar Rp 15 juta. Kedua pada 8 Juli 2023 sebesar Rp 150 juta. Ketiga dilakukan pada 5 Agustus 2023 sebesar Rp 50 juta.

“Sudah berjalan, anakku tidak lulus tes, terus (pelaku) sudah gitu nggak bisa dihubungi, nggak aktif handphone-nya,” ucapnya.

Lapor Ke Polisi

Namun setelah upaya tersebut dilakukan rupanya anak ER tetap tidak lulus tes IPDN. Akibat hal itulah ER akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Bekasi kota pada 2023.

Akan tetapi sayangnya, laporan tersebut belum menunjukkan progres yang berarti. ER bahkan sempat mengecek ke rumah SP di Ciputat, namun hanya bertemu dengan istrinya.

Sang istri berkata kalau SP jarang pulang ke rumah. Kekecewaan mendalam dirasakan ER, yang berharap adanya tindak lanjut dari pihak berwajib atas laporan tersebut.

Menanggapi laporan ini, Kompol Audy Joize Oroh dari Reskrim Polres Metro Bekasi Kota mengatakan pihaknya masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian berjanji akan memproses laporan tersebut secara menyeluruh.

“Itu masih dalam proses penyelidikan, ya, masih penyelidikan,” kata Audy Joize saat dikonfirmasi.