Ormas GRIB Serbu Golf Pondok Indah Jakarta Selatan, Diduga Hendak Ambil Alih Lahan

HAIJAKARTA.ID – Dalam unggahan sebuah video menampilkan sekelompok orang yang diduga merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya mendatangi kawasan Golf Pondok Indah dan kompleks perumahan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Aksi GRIB serbu Golf Pondok Indah itu memunculkan dugaan adanya upaya pengambilalihan lahan secara paksa.
Ormas GRIB Serbu Golf Pondok Indah Jakarta Selatan
Video yang diunggah akun Instagram @paltiwest menunjukkan suasana gaduh di dalam sebuah ruangan.
Narasi yang menyertainya menyebut bahwa GRIB menyerbu kawasan elit itu.
“Gawat! Pondok Indah Golf diserbu. Katanya hari ini Hercules turun tangan mau kuasai lapangan golf dan kompleks perumahan,” tulis akun tersebut dalam unggahan yang viral.
Tak hanya video, akun itu juga mengunggah salinan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Lurah Pondok Pinang.
Dalam surat tersebut, Lembaga Pembela Hukum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (LPH-GRIB Jaya) menyatakan bahwa mereka akan mengawal ahli waris Toton Cs untuk mengambil alih fisik lahan yang kini dikenal sebagai kawasan Kompleks Perumahan dan Golf Pondok Indah.
Sengketa Lahan Jadi Pemicu
Surat yang beredar menjelaskan bahwa PT Metropolitan Kencana, sebagai pihak pengelola saat ini, disebut kalah dalam gugatan di tingkat kasasi. Bahkan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh perusahaan tersebut telah ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).
Melalui surat itu juga dijelaskan bahwa para ahli waris akan mendatangi lokasi yang disebut sebagai lahan warisan mereka yang berlokasi di Kampung Trogong Gubruk, Kelurahan Pondok Pinang, yang kini telah berubah menjadi kawasan elite Pondok Indah.
Polisi Klarifikasi Tidak Ada Bentrokan
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menyampaikan bahwa kericuhan tersebut berkaitan dengan sengketa tanah antara ahli waris Toton Cs dan PT Metropolitan Kencana.
“Ahli waris mengeklaim bahwa lahan mereka belum dibayar oleh pihak pengembang,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Rabu (6/8/2025).
Namun Nicolas menegaskan bahwa tidak terjadi bentrokan fisik. Pihak kepolisian langsung menurunkan pasukan Brimob untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Aman dan terkendali. Tidak ada bentrok, massa sudah membubarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB,” ujarnya lagi. Ia menambahkan, pengerahan aparat merupakan bagian dari layanan pengamanan untuk menjamin rasa aman warga.
Reaksi Netizen
Aksi ormas GRIB di kawasan Pondok Indah menuai beragam pendapat dari netizen. Sebagian menganggap langkah GRIB cukup tertib secara hukum, namun tetap mempertanyakan peran negara dalam penyelesaian konflik.
“Saya ini termasuk orang yang paling anti dengan ormas semacam ini, tapi kalau dilihat secara objektif, mereka tampil cukup tertib—baik dalam hal hukum maupun administrasi. Meski begitu, proses penguasaan lahan seharusnya dilakukan oleh aparat negara. Kalau dibiarkan seperti ini, negara malah terlihat pasif, membiarkan rakyat saling bentrok, sementara pihak yang berkepentingan hanya duduk manis menikmati gajinya,” tulis akun @albargustisyaf.
Akun lain menyoroti lamanya proses hukum yang mandek hingga mendorong pihak ahli waris mengajak ormas untuk turun tangan.
“Putusannya itu dari 2004, tapi nggak ada pergerakan dari yang berwenang. Sampai-sampai mereka harus minta bantuan ormas. Kita juga tahu siapa yang dilawan, punya duit dan punya kuasa,” ujar @rhinaagl.
Tak sedikit pula yang mempertanyakan status kepemilikan tanah di kawasan elit tersebut.
“Sebenarnya, status properti untuk pembeli rumah di Perum Pondok Indah Golf itu apa, ya? SHM atau HGB?” tanya akun @gitasatto.