Pakar Kesehatan Tanggapi Program Makan Bergizi Gratis, Asupan Gizi Penting
HAIJAKARTA.ID – Pakar kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan pentingnya pedoman Kementerian Kesehatan “Isi Piringku” dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis di DKI Jakarta.
Hal ini dinilai krusial untuk memastikan asupan gizi yang dapat menunjang tumbuh kembang anak-anak di ibu kota.
Prinsip Gizi Seimbang dalam Isi Piringku
Menurut Prof. Tjandra, implementasi program makan bergizi harus mengikuti prinsip gizi seimbang yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan melalui pedoman Isi Piringku.
Pedoman ini menekankan pentingnya keberadaan empat komponen utama dalam sepiring makanan, yaitu karbohidrat, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan.
“Setidaknya, porsi idealnya terdiri dari sepertiga karbohidrat, sepertiga protein hewani atau nabati, dan sepertiga sayur serta buah,” jelas Prof. Tjandra.
Manfaat Makan Siang yang Baik
Selain komposisi yang tepat, Prof. Tjandra menegaskan bahwa makan siang yang baik memiliki tiga fungsi utama.
Pertama, menjamin kecukupan gizi untuk tumbuh kembang anak. Kedua, sebagai sumber energi untuk mendukung aktivitas fisik dan sekolah.
Ketiga, untuk mencegah berbagai penyakit serta gangguan kesehatan, termasuk stunting.
Prof. Tjandra menekankan pentingnya menjaga keseimbangan gizi dalam makanan, terutama dalam program makan bergizi gratis ini, yang berdampak langsung pada kesehatan dan kecerdasan anak bangsa.
Kebersihan dan Higienitas Jadi Prioritas
Prof. Tjandra juga menggarisbawahi aspek kebersihan dan higienitas makanan yang harus menjadi prioritas dalam program makan bergizi gratis ini.
Dengan skala program yang masif, seluruh pelaksanaan harus mengedepankan langkah-langkah yang dapat mencegah terjadinya gangguan saluran cerna dan risiko keracunan makanan.
“Karena ini adalah gerakan besar yang melibatkan banyak orang, kebersihan makanan sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan sehat tanpa risiko kesehatan,” tegasnya.
Dalam lima tahun mendatang, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi derajat kesehatan anak-anak di Indonesia, terutama dalam mencegah masalah seperti stunting dan gangguan pertumbuhan.
Alokasi Anggaran untuk Program
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun, atau sekitar 0,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk mendukung keberhasilan program makan bergizi gratis ini.
Program ini dipandang sebagai upaya strategis untuk menyelamatkan masa depan bangsa melalui peningkatan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program makan bergizi ini bukan sekadar untuk popularitas, melainkan bagian dari upaya menyelamatkan masa depan Indonesia.