Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.COM – Perumda PAM Jaya menargetkan peremajaan pipa bocor untuk meningkatkan kualitas jaringan air bersih di Jakarta. Ada enam wilayah yang menjadi fokus utama dalam pengerjaan tahun ini.

Menurut Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin, tingkat kehilangan air atau nonrevenue water (NRW) di DKI Jakarta masih cukup tinggi, yaitu 45 persen. Ini disebabkan oleh usia pipa-pipa air di Jakarta yang sudah sangat tua, bahkan ada yang sudah berumur 100 tahun.

Oleh karena itu, Arief mengatakan, tidak cukup hanya dengan memperbaiki, tetapi juga harus mengganti pipa-pipa tersebut dengan yang baru.

“Sekarang ini, mau tidak mau kita harus memperbaiki dan mengganti semua pipa, karena pipanya sudah tua,” kata Arief dalam diskusi Balkoters Talk bertema “Setahun PAM Jaya: Peningkatan Layanan Versus Harga Bersih Air Perpipaan” yang diselenggarakan di Bengkel Jurnalistik, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Arief menjelaskan, ada enam wilayah prioritas rehabilitasi pipa air bersih yang dikerjakan, yaitu di Jakarta Timur meliputi Kampung Melayu, Duren Sawit, dan Pulomas; Jakarta Selatan di Asem Baris; serta Jakarta Barat di Kebon Jeruk dan Abdul Wahab.

Keenam wilayah tersebut, menurut Arief, dipilih karena merupakan lokasi yang memiliki NRW tertinggi dibandingkan dengan yang lainnya dengan angka sekitar 44 persen hingga 93 persen per April 2023.

“Kalau (penggantian pipa di 6 lokasi) ini bisa selesai, kita harap bisa tetap di angka belasan persen. Tidak apa-apa di bawah 20 persen. Itu akan menurunkan dari 46,7 persen,” ujar Arief.

“Ya, enam (wilayah) ini dampaknya masih kecil, mungkin hanya 1 persen dari total. Tapi, kita akan mendapatkan pelajaran yang bisa kita terapkan (ke wilayah lain),” tambahnya.

Selain itu, Arief juga menyebut perbaikan pipa-pipa bocor tidak bisa dilakukan secara bersamaan di semua wilayah. Selain memerlukan biaya yang besar, proyek tersebut juga akan mengganggu aktivitas warga.

“Kita tidak kerjakan dari atas ke bawah. Karena kalau semua pipa diganti, investasinya sangat besar. Lalu bayangkan jika kita kerjakan penambahan pipa 7.000 kilometer, yang satu 12.000 kilometer kita perbaiki. Bagaimana keadaan Jakarta nanti?” kata Arief.