Panggung Tahun Baru 2026 Mulai Dibangun di Bundaran HI, Perayaan Tanpa Kembang Api
HAIJAKARTA.ID – Panggung utama untuk perayaan malam Tahun Baru 2026 mulai dipersiapkan di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada Selasa (30/12/2025) siang, sejumlah panggung tampak sedang dalam proses pembangunan di sekitar area Bundaran HI.
Kawasan tersebut nantinya akan menjadi pusat perayaan malam pergantian tahun di Ibu Kota.
Panggung Tahun Baru 2026 Mulai Dibangun di Bundaran HI
Sejumlah personel kepolisian dan Satpol PP juga sudah terlihat bersiaga di lokasi guna mengamankan jalannya persiapan hingga pelaksanaan acara malam Tahun Baru 2026.
Perayaan malam Tahun Baru 2026 di Jakarta, termasuk di Bundaran HI, dipastikan berlangsung tanpa pertunjukan kembang api.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih mengusung nuansa solidaritas dan harapan dalam menyambut pergantian tahun dari 2025 ke 2026.
Sebagai simbol pesan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara khusus menghadirkan band D’Masiv untuk membawakan lagu Jangan Menyerah tepat pada momen pergantian tahun di Bundaran HI.
Pramono menuturkan, pemilihan lagu itu memiliki makna khusus sebagai bentuk dukungan moral bagi masyarakat di berbagai daerah yang tengah dilanda bencana.
Menurutnya, lagu Jangan Menyerah dipilih karena mengandung pesan kuat tentang keteguhan dan optimisme dalam menghadapi situasi sulit.
“Karena untuk memesan lagu seperti ini kan enggak gampang, maka itulah yang kami pilih untuk pergantian tahun,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin (22/12/2025), dikutip dari Tribun News.
Ia berharap, pesan dalam lagu tersebut dapat menjadi penyemangat bagi warga di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, serta daerah lain yang sedang mengalami musibah.
Doa Bersama
Selain melalui musik, Pemprov DKI Jakarta juga memastikan malam pergantian tahun akan diisi dengan doa bersama lintas agama.
Pramono menegaskan, seluruh rangkaian acara resmi pergantian tahun di Jakarta, termasuk yang digelar di tingkat kota administrasi, wajib menghadirkan doa bersama.
“Semua agama akan ada di tempat itu, karena apa yang terjadi pada kita semua menyangkut kita semua,” ujar Pramono.
