Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Para nelayan di Teluk Jakarta mengeluhkan hilangnya jaring-jaring mereka selama hampir 10 tahun terakhir.

Dalam acara audiensi dengan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) di Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (25/7/2024) malam, Ketua Koperasi Sumber Nelayan, Sinih, menyatakan bahwa jaring para nelayan sering dicuri saat berada di tengah laut.

“Udah lama hilang terus, tekor miliaran,” ujar Sinih.

Peningkatan Ketidakamanan di Perairan

Carida, salah seorang seorang nelayan di Teluk Jakarta dari Kampung Warung Dadak Tangerang, juga menyatakan bahwa perairan di kawasan tersebut menjadi semakin tidak aman terkait dengan pencurian alat tangkap.

“Selalu kecurian saya meras atidak aman. Semoga ada solusi,” ujar dia.

Carida menyebutkan bahwa sejak tahun 2021, kerugian nelayan akibat jaring yang hilang telah mencapai Rp 650 juta.

Harapan untuk Pengamanan yang Lebih Baik

Para nelayan berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti keluhan dan laporan mereka.

Mereka ingin pengamanan di perairan Teluk Jakarta lebih maksimal sehingga mereka tidak kehilangan alat tangkap lagi.

Ajip, seorang nelayan dari Tugu Muara Angke, juga merasa resah karena perairan Teluk Jakarta kini sudah tak lagi aman bagi para nelayan.

Menurut dia, instansi kepolisian belum serius menangani keluhan para nelayan yang sudah sering kali kehilangan jaring.

“Masalahnya hingga saat ini pencurinya belum ditangkap,” ujar Ajip.

Penekanan pada Tindakan Kepolisian

Nelayan berharap tindakan tegas dari pihak kepolisian untuk menangani masalah ini.

Mereka meminta kepolisian untuk lebih serius dalam menjaga keamanan di perairan Teluk Jakarta dan menangkap pelaku pencurian yang telah merugikan mereka selama bertahun-tahun.

Para nelayan berharap dengan adanya perhatian dan tindakan yang lebih serius, mereka dapat kembali bekerja dengan tenang tanpa khawatir kehilangan alat tangkap mereka.