Pasutri Asal Sumbar Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat Minta Dikubur Satu Liang
HAIJAKARTA.ID – Pasangan suami istri asal Sumatera Barat tewas gantung diri di kontrakannya yang ada di Kabupaten Merangin, Jambi.
Keduanya berinisial SD (44) dan IRG (43) yang sama-sama berasal dari Sumatera Barat, ditemukan tetangganya pada Rabu (11/12/2024) pukul 17.00 WIB.
Kronologi Penemuan Pasutri Asal Sumbar Gantung Diri
Kasi Humas Polres Merangin Aiptu Ruly, mengatakan kalau korban pertama kali ditemukan oleh tetangga samping rumah mereka.
Kala itu tetangganya hendak menghidupkan mesin ari, namun dirinya melihat pasutri asal Sumbar gantung diri hingga tewas tak bernyawa tergantung di ruang dapur.
“Melihat hal tersebut saksi mencoba mendekat ke dalam rumah dan menyentuh korban untuk memastikan keadaan korban dan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Ruly, Kamis (12/12/2024).
Mengetahui hal tersebut tentang korban saksi langsung melapor ke rumah wakil Ketua RT untuk memberitahukan kejadian tersebut.
“Usai melihat itu, wakilnya ini langsung menemui Ketua RT dan Ketua RT ini langsung melaporkan kepada pihak Kepolisian,” katanya.
Sedangkan jasad pasutri tersebut dibawa ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko sekitar pukul 20.10 WIB untuk dilakukan pemeriksaan luar.
Tak Ditemukan Tanda Kekerasan
Berdasarkan adanya pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya luka akibat kekerasan terhadap keduanya.
“Pada jenazah laki-laki tidak ditemukan luka akibat kekerasan, dan mengeluarkan kotoran dari dubur, lidah terjulur serta bekas lilitan tali di leher,” ujarnya kata Ruly.
Sedangkan pada jenazah perempuan tidak pula ditemukan adanya luka akibat kekerasan. Namun terdapat bekas lilitan tali di leher dan adanya pecah pembuluh darah pada kaki.
Tinggalkan Pesan Wasiat
Sebelum melakukan aksinya, pasutri tersebut sempat membuat surat wasiat pada secarik kertas.
Surat wasiat tersebut ditemukan oleh petugas kepolisian di atas meja rumah mereka. Isi surat itu adalah permintaan mereka untuk dikubur dalam satu liang.
“Permohonan maaf kami tuk (untuk) Amak-Abak. Kami ingin di kubur di liang yang sama sebagai permintaan terakhir,” bunyi surat tersebut.