Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara berupaya untuk tingkatkan kapasitas tim BASMI TBC atau Barisan Masyarakat Peduli Tuberkulosis lewat langkah-langkah positif, Sabtu (8/6/2024).

Kepala Suku Dinas Kesehatan, dr. Lysbeth Regina Pandjaitan, menjelaskan bahwa serangkaian pelatihan telah dilakukan untuk memperkuat kemampuan tim BASMI TBC dalam menemukan kasus dan mencegah penyebaran penyakit tersebut di wilayah masing-masing.

“Bersama tim, kami telah meningkatkan kapasitas tim BASMI TBC melalui serangkaian pelatihan yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan mereka dalam menemukan kasus TBC dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan penyebarannya,” ujar dr. Lysbeth saat memberikan keterangannya.

Tujuan dan Pelaksanaan Pelatihan

Pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tim BASMI yang telah dibentuk di enam kecamatan dan 31 kelurahan Kampung Siaga TBC.

Diharapkan, tim ini juga mampu mengajarkan masyarakat tentang upaya pencegahan penyebaran TBC di wilayah mereka.

“Tim BASMI meliputi perwakilan dari petugas kelurahan, puskesmas, PKK, kader, dan tokoh masyarakat setempat,” kata dr. Lysbeth. Kegiatan pelatihan dimulai dengan identifikasi masalah terkait TBC, perencanaan kegiatan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Metode Jaring Ikan Sepat

Tim BASMI TBC menerapkan metode jaring ikan sepat yaitu pengkolaborasian lintas sektor.

Mereka akan melakukan skrining, investigasi kontak, perbaikan gizi, serta membentuk kelompok dukungan sebaya, penyehatan lingkungan, pemberian terapi pencegahan, dan imunisasi.

Pembentukan Kampung Siaga TBC

Pembentukan Kampung Siaga TBC ini bertujuan menciptakan masyarakat yang paham, mampu, dan tanggap terhadap penyakit TBC. Kegiatan Kampung Siaga TBC akan dievaluasi setiap bulan oleh Suku Dinas Kesehatan dan juga Wali Kota Jakarta Utara.

“Kegiatan Kampung Siaga TBC akan dievaluasi setiap bulan oleh Suku Dinas Kesehatan serta Wali Kota Jakarta Utara. Evaluasi rutin ini bertujuan untuk memastikan efektivitas program, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan mengukur kemajuan dalam upaya pencegahan serta penanggulangan TBC di komunitas tersebut,” jelas dr. Lysbeth.

Dasar Pembentukan Kampung Siaga TBC

Pembentukan Kampung Siaga TBC didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 yang menyatakan perlunya membentuk desa atau kelurahan Siaga TBC.

Oleh karena itu, Suku Dinas Kesehatan bersama dengan jajaran pimpinan Wali Kota membentuk Kampung Siaga TBC di 31 kelurahan di Jakarta Utara.

“Maka, Suku Dinas Kesehatan bersama dengan jajaran pimpinan Wali Kota Jakarta Utara membentuk Kampung Siaga TBC di 31 kelurahan di wilayah tersebut. Langkah ini diambil sebagai upaya serius dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC) di tingkat komunitas, ” ujarnya menginformasikan.

“Dengan melibatkan pemimpin lokal dan instansi kesehatan terkait, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, deteksi dini, serta penanganan efektif terhadap TBC di tingkat lokal, sehingga masyarakat Jakarta Utara dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari dampak buruk penyakit ini,” tutup dr. Lysbeth.