Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID –  Pemkot Jaksel mengungkapkan bahwa pihaknya siap untuk turunkan berbagai bantuan bagi warga terdampak kebakaran di Manggarai, Jakarta Selatan.

Bantuan ini mencakup logistik, posko pengurusan dokumen, serta fasilitas dasar bagi para pengungsi.

Wakil Wali Kota Jaksel, Edi Sumantri, menyatakan bahwa Dinas Sosial (Dinsos) bersama beberapa organisasi non-pemerintah (NGO) akan menyiapkan logistik untuk para pengungsi.

“Dinsos nanti akan menyiapkan logistik untuk para pengungsi, di samping ada NGO juga bantu kesiapan logistik tersebut. Kami juga siapkan Dukcapil, barang kali ada warga perlu mencetak kembali apabila ijazahnya terbakar, lalu dari KUA, juga dari unsur kesehatan bila ada warga membutuhkan. Semua ada di tiap posko tersebut,” ungkap Edi dilansir dari detik.com.

Bantuan Fasilitas Warga Terdampak Kebakaran di Manggarai

Pemkot Jaksel juga telah menyiapkan fasilitas dasar di tempat pengungsian, seperti toilet, air bersih, air minum, dan makanan.

“Kami sudah mendaftar apa saja yang perlu dapat bantuan. Bantuan nanti dari Baznas DKI, Baznas Jaksel, Bank Mandiri, Bank BSI serta NGO. Kami kompak bahu membahu dengan tujuan agar meminimalisir dampak,” katanya.

Edi menambahkan bahwa persiapan logistik untuk tujuh hari ke depan termasuk makanan, minuman, sandang, dan air bersih telah dipastikan.

Lurah Manggarai Selatan, Arafat Dinsirat, melaporkan bahwa lebih dari 100 rumah di 21 RT terdampak kebakaran, dengan titik awal kebakaran di RW 6.

“Total rumah yang terdampak pastinya di atas 100. Masih belum didata secara meyeluruh. Untuk informasi sementara ada total 20 lebih jumlah RT,” ucap Arafat.

Arafat juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan empat titik pengungsian.

“Kami siapkan lokasi pengungsian di RW 7 Masjid Al Falah, kemudian di SD 05 RW 9, di pos RW 12, lengkap dengan sejumlah parkiran Stasiun Kereta Api Bandara,” tambahnya.

Pemkot Jaksel bersama semua pihak terkait berkomitmen untuk memastikan kebutuhan dasar dan dukungan kepada para pengungsi selama proses penanganan pascakebakaran.