Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Jakut) memberikan edukasi mengenai pencegahan korupsi, pungutan liar, dan pencucian uang kepada 600 remaja di Gelanggang Remaja Jakarta Utara (GRJU), Tanjung Priok, pada hari Sabtu (6/7/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif RoadShow Bus Anti Korupsi yang telah berlangsung di Jakarta Utara sejak Mei 2024.

Edukasi ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab kepada generasi muda.

“Hal ini termasuk pada perjalanan show Bus Anti Korupsi yang telah ada sejak Mei 2024,” ujar Supandi Inspektur Pembantu Bidang Investigasi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada hari Sabtu dan dilanjutkan pada Minggu (7/7/2024), untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda Jakarta Utara tentang korupsi sebagai kejahatan.

Supandi menjelaskan bahwa ada tiga jenis sosialisasi yang diberikan kepada para peserta, yaitu sosialisasi bahaya korupsi, pungutan liar, dan pencucian uang.

Menurut Supandi, sosialisasi ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) RI.

Tujuannya adalah agar generasi muda memahami dan menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sehingga dapat membangun tata kelola lingkungan yang bersih dan transparan.

“Bisa dilakukan dari hal kecil saat bersekolah tidak mencontek atau curang lainnya,” tambahnya.

Plt Inspektur Pembantu Wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara, Reni Septianawati, menerangkan bahwa kegiatan sosialisasi dikemas dengan menarik sehingga memberikan bekal bagi Gen Z untuk senantiasa anti korupsi dan anti pencucian uang.

Acara ini berkolaborasi dengan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II Kota Jakarta Utara, Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Utara, dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Jakarta Utara.

“Sangat edukatif dan bermanfaat untuk generasi muda,” kata Reni Septianawati.