Pemprov DKI Jakarta Bekali Psikolog Satpol PP yang Terlibat Judi Online, Hasil Tergantung Individu
HAIJAKARTA.ID – Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pembekalan psikolog kepada Satpol PP yang terlibat judi online.
Langkah ini dilakukan untuk menangani masalah secara psikologis dan spiritual, sekaligus menjadi bagian dari tindakan pencegahan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyatakan bahwa pembekalan tersebut sudah dimulai sejak seminggu yang lalu.
Selain itu, Pemprov juga mempertimbangkan pembinaan spiritual melalui kerja sama dengan Baznas serta Biro Pendidikan dan Mental Spiritual.
“Pembekalan psikolog sudah diberikan, dan nanti akan ada pembinaan spiritual. Tapi hasilnya tergantung pada individu, baik itu anggota Satpol PP atau ASN (Aparatur Sipil Negara) lainnya,” ujar Heru Budi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).
Sanksi Satpol PP yang Terlibat Judi Online
Heru menegaskan bahwa sanksi tegas akan diberlakukan bagi anggota yang terbukti sengaja dan berkali-kali bermain judi online.
Sanksi tersebut dapat berupa surat pernyataan hingga tindakan disiplin yang sesuai dengan aturan ASN.
“Jika ada yang terbukti sengaja dan melakukannya berulang kali, tindakan disiplin akan dilakukan. Namun, untuk pelanggaran ringan, kita berikan pembinaan terlebih dahulu,” tegasnya.
Meskipun demikian, Heru mengakui bahwa judi online merupakan persoalan pribadi yang sulit untuk diawasi secara langsung, terutama karena dilakukan melalui perangkat pribadi seperti ponsel.
Banyak individu yang tidak menyadari bahwa game yang mereka mainkan sebenarnya adalah bentuk judi online.
“Judi online ini sangat pribadi, apalagi dilakukan melalui handphone pribadi. Sulit untuk mengawasi secara penuh, terutama jika individu tersebut tidak sadar bahwa game yang dimainkan adalah judi online,” jelas Heru.
165 Anggota Satpol PP Terlibat
Kasus ini mencuat setelah terungkap bahwa sebanyak 165 anggota Satpol PP DKI Jakarta diduga terlibat dalam judi online, dengan salah satu anggota tercatat melakukan deposit sebesar Rp 194 juta.
Untuk menanggapi hal ini, Pemprov DKI Jakarta telah memberikan pembekalan psikolog selama tiga hari kepada para anggota Satpol PP tersebut.
Heru menambahkan bahwa pihaknya juga akan memanggil anggota Satpol PP yang terlibat bersama pasangannya untuk diberikan pembinaan lebih lanjut, mengingat judi online merupakan masalah yang juga menyentuh ranah pribadi dan keluarga.
“Selain pembekalan psikolog, akan ada kegiatan fisik, tes kesehatan, dan pertemuan suami-istri, mengingat judi online merupakan masalah pribadi yang bisa berdampak pada keluarga,” ungkapnya.