Peneliti Ecoton Sebut Jakarta Pusat Paling Banyak Terkontaminasi Mikroplastik di Udara, Ini Alasannya!
HAIJAKARTA.ID – Beberapa waktu terakhir, publik dikejutkan dengan fenomena hujan mikroplastik yang mengguyur beberapa wilayah di Indonesia.
Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti, menyampaikan bahwa Jakarta Pusat paling banyak terkontaminasi mikroplastik di udara dibanding kota-kota lain di Indonesia.
Jakarta Pusat Paling Banyak Terkontaminasi Mikroplastik
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sepanjang Mei hingga Juli 2025, ditemukan rata-rata 37 partikel mikroplastik per sampel udara di wilayah tersebut.
“Dari hasil pemantauan, wilayah Jakarta Pusat menunjukkan jumlah partikel mikroplastik paling tinggi,” ujar Rafika dalam sebuah program pada Jumat (24/10/2025).
18 Kota di Indonesia Tercemar Mikroplastik
Rafika menuturkan bahwa penelitian timnya mencakup 18 kota di Indonesia.
Hasilnya, seluruh kota tersebut terdeteksi memiliki kandungan mikroplastik di udara.
“Dari pengujian kami, semua kota yang diteliti ternyata sudah terkontaminasi mikroplastik di udara,” ungkapnya.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa polusi mikroplastik tidak hanya terjadi di lautan, tetapi juga telah menjadi ancaman di udara perkotaan.
Alasan Mikroplastik Tersebar di Udara
Lebih lanjut, Rafika menjelaskan bahwa mayoritas sumber mikroplastik di udara berasal dari kegiatan pembakaran sampah.
“Dari hasil analisis, sekitar 55 persen sumber mikroplastik di udara berasal dari aktivitas pembakaran sampah,” tuturnya.
Ia menambahkan, partikel mikroplastik tersebut memiliki massa sangat ringan sehingga mudah terbawa angin dan berpindah ke wilayah lain.
“Begitu dilepaskan dari hasil pembakaran, partikel mikroplastik dapat terbang dan menyebar ke daerah sekitar,” katanya.
Menurut Rafika, mikroplastik di udara tidak hanya mengendap di darat, tetapi juga bisa naik ke atmosfer dan terjebak di awan.
“Partikel ini bisa naik ke atas, kemudian terbawa oleh awan dan akhirnya turun lagi bersama air hujan,” jelasnya.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa paparan mikroplastik kini dapat masuk ke tubuh manusia melalui berbagai jalur, termasuk udara yang dihirup dan air hujan yang tercemar.
Penelitian Ecoton menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk segera mengurangi pembakaran sampah serta penggunaan plastik sekali pakai, demi menekan pencemaran mikroplastik di udara perkotaan.

