Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Tahap II Juni 2025 Masih Berlangsung, Cek Rinciannya!
HAIJAKARTA.ID- Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Tahap II Juni 2025 masih berlangsung, cek rincian lengkapnya!
Memasuki penghujung bulan Juni 2025, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) masih terus menyalurkan program bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, khususnya untuk dua jenis bantuan utama yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Penyaluran ini merupakan bagian dari pelaksanaan tahap kedua dalam skema tahunan yang dibagi ke dalam empat periode, dan dijadwalkan akan selesai pada akhir bulan Juni.
Penyaluran bantuan sosial ini telah dimulai sejak akhir Mei 2025 dan masih terus berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.
Sejumlah daerah telah mulai menyalurkan bantuan sejak 28 Mei, namun beberapa daerah lainnya baru memulai pencairan pada pertengahan bulan Juni.
Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Tahap 2 Masih Aktif
Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap keluarga prasejahtera, dengan tujuan utama membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.
Terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pendidikan anak, kesehatan ibu dan balita, pemenuhan gizi, serta dukungan kepada lansia dan penyandang disabilitas.
Kemensos telah menetapkan bahwa bansos PKH dan BPNT tahun 2025 dibagi dalam empat tahap penyaluran, masing-masing mencakup rentang waktu selama tiga bulan (triwulan).
Untuk tahap kedua, periode pelaksanaannya adalah dari April hingga Juni 2025.
Saat ini, proses penyaluran tahap kedua masih berjalan dan dipastikan akan rampung sebelum bulan berganti ke Juli.
Rincian Besaran Bansos PKH dan BPNT
Adapun nominal bantuan yang diterima oleh masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) berbeda-beda, tergantung pada komponen anggota keluarga yang terdaftar dalam program.
Berikut adalah rincian bantuan sosial PKH yang diberikan untuk triwulan ini:
- Ibu hamil atau ibu nifas: Rp750.000
- Anak usia dini (0-6 tahun): Rp750.000
- Anak yang sedang menempuh pendidikan SD: Rp225.000
- Anak jenjang SMP: Rp375.000
- Anak jenjang SMA: Rp500.000
- Lansia usia 60 tahun ke atas atau penyandang disabilitas berat: Rp600.000
Sementara itu, bantuan BPNT diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp600.000 per keluarga, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan selama periode April hingga Juni 2025.
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT
Masyarakat yang merasa memenuhi syarat dan terdaftar sebagai penerima bantuan disarankan untuk segera memeriksa status penerimaan bansos melalui laman resmi milik Kementerian Sosial.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
- Buka situs resmi Kemensos di alamat: https://cekbansos.kemensos.go.id
- Pilih wilayah domisili sesuai KTP, dimulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
- Masukkan nama lengkap sesuai dengan data di KTP.
- Ketik ulang kode captcha yang ditampilkan pada layar.
- Klik tombol “Cari Data” untuk melihat hasil pencarian.
Setelah proses pencarian selesai, sistem akan menampilkan informasi terkait status penerimaan bansos, jenis bantuan yang didapat, serta periode penyalurannya.
Jalur Penyaluran Bansos
Dalam pelaksanaan pencairan bansos tahap kedua ini, Kemensos menggunakan dua skema penyaluran utama agar bantuan bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat:
1. Bank Himbara
Penyaluran dilakukan melalui bank-bank milik negara seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BTN. Penerima akan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk mencairkan dana bansos melalui mesin ATM, e-warong, atau layanan bank.
2. PT Pos Indonesia
Jalur ini digunakan terutama di wilayah-wilayah yang belum memiliki akses layanan perbankan.
Petugas Pos akan langsung menyalurkan bantuan kepada penerima manfaat, bahkan hingga ke pelosok desa.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk tidak terlambat memeriksa status penerimaan bansos dan segera mengambil haknya sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Pemerintah berharap bantuan ini dapat meringankan beban hidup keluarga prasejahtera di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan.