sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi) telah menjatuhkan sanksi tegas terhadap RCS, siswa kelas delapan dari SMP Mardi Waluya Cibinong yang terlibat dalam insiden pemukulan saat pertandingan basket antarpelajar di Bogor.

RCS dilarang mengikuti pertandingan basket di seluruh Indonesia selama dua tahun.

Kronologi Pemukulan di Turnamen Basket Bogor

Insiden tersebut terjadi pada 17 Februari 2025, dalam turnamen SDH Basketball Cup 2025 di Bogor, di mana RCS terekam melakukan tindakan kekerasan terhadap pemain lawan dari SMP 1 Kota Bogor.

Video kejadian ini kemudian viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan otoritas terkait.

Sanksi Pemain SMP yang Lakukan Pemukulan di Turnamen Basket Bogor

Ketua Umum DPP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, menyatakan bahwa keputusan sanksi ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap insiden tersebut.

Selain itu, Atar Andi Tarian, asisten pelatih dari SMP Mardi Waluya Cibinong, juga dikenai sanksi berupa pembekuan lisensi kepelatihan selama tiga tahun.

Atar dinilai melakukan pelanggaran berat dengan mengaku sebagai perwakilan Perbasi dan mencoba menutupi kejadian dengan mengintimidasi pihak yang menyebarkan video.

Sebelumnya, Perbasi Kota Bogor telah merekomendasikan skorsing satu tahun bagi RCS.

Namun, DPP Perbasi memperberat hukuman menjadi dua tahun larangan bermain di seluruh kompetisi di Indonesia.

Langkah ini diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang dan menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap kekerasan dalam olahraga basket.

Pihak sekolah, SMP Mardi Waluya Cibinong, juga telah mengambil tindakan dengan menskors RCS selama 30 hari dan mengeluarkannya dari tim basket sekolah. Selain itu, RCS diwajibkan mengikuti program pembinaan yang meliputi pelatihan emosional dan pembinaan karakter.

DPP Perbasi berharap sanksi ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi sportivitas dan menghindari tindakan kekerasan dalam olahraga.

Budisatrio menegaskan bahwa olahraga basket harus bebas dari kekerasan dan bullying.