sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil menangkap dua kurir narkoba jaringan internasional Afghanistan-Jakarta, Muhammad Saidi (30) dan Cecep Riandi (34). Dalam operasi ini, polisi menyita 389 kg sabu yang disimpan di dalam mobil boks.

Penangkapan Kurir Kasus Peredaran 389 Kg Sabu Jaringan Afghanistan-Jakarta

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menjelaskan kedua kurir ditangkap di Jalan Cengkareng Drain, Kelurahan Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu (17/11/2024) sekitar pukul 11.30 WIB.

Lokasi penangkapan berjarak sekitar 500 meter dari Kampung Ambon, yang dikenal sebagai wilayah rawan peredaran narkoba.

“Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat terkait aktivitas distribusi narkoba di sekitar Kampung Ambon,” ujar Karyoto.

Setelah membuntuti gerak-gerik mencurigakan kedua tersangka, polisi menangkap mereka saat berpindah dari mobil Daihatsu Xenia ke mobil boks.

Barang Bukti Disita Polisi

Dalam mobil boks, polisi menemukan 315 paket sabu dengan berat total 389 kg. Setiap paket memiliki cap stempel biru bertuliskan “Afghan Sabur” dan huruf Arab, yang mengindikasikan asal narkoba dari jaringan internasional Afghanistan-Indonesia.

“Kita yakini sabu ini dibawa langsung dari Afghanistan melalui jalur laut, kemudian melewati jalur darat dari Aceh ke Jakarta,” jelas Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Ancaman Hukuman

Kedua tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman mati atas perannya dalam sindikat narkoba internasional ini.

Kapolda Metro Jaya menegaskan bahwa pengungkapan ini merupakan bagian dari upaya serius dalam memberantas peredaran narkoba di Jakarta.

“Kami akan terus memperkuat koordinasi dan pengawasan untuk memutus rantai sindikat narkoba internasional,” tandas Karyoto.

Pengungkapan ini menjadi peringatan penting akan ancaman narkoba lintas negara yang terus mengintai masyarakat Indonesia.