Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Peringati Usia ke-47, Teater Koma tampilkan pementasan Matahari Papua di Jakarta Pusat.

Teater Koma, kelompok teater tertua di Indonesia, mempersembahkan produksi ke-230 mereka yang berjudul “Matahari Papua”.

Pementasan ini berlangsung di Graha Bhakti Budaya, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat hingga 9 Juni 2024.

Detail Acara

Acara: Pertunjukan MATAHARI PAPUA
Penulis Naskah : N. Riantiarno
Sutradara: Rangga Riantiarno

Tanggal: 7 s.d 9 Juni 2024

Lokasi Graha Bhakti Budaya – Taman Ismail Marzuki

Hari dan Pukul:

  • Jumat (19.30 WIB)
  • Sabtu (13.00 & 19.30 WIB)
  • Minggu (13.00 WIB)

Pembelian tiket melalui dari pada laman www.teaterkoma.org

Untuk Informasi Tiket, lebih lanjut menghubungi:

  • 0217359540
  • 082122777709

HTM Tiket: 975k | 725k | 525k | 400k | 275k | 175k

Sinopsis “Matahari Papua”

Lakon ini berlatar di wilayah Kamoro, Papua, mengisahkan seorang pemuda bernama Biwar yang diasuh oleh Mama Yakomina dan Dukun Koreri.

Kisah ini dibuka dengan nyanyian dan tarian energik yang menyoroti tema kemerdekaan dan kesejahteraan untuk Papua.

Cerita kemudian membawa penonton ke masa belasan tahun lalu, saat Mama Yakomina selamat dari serangan seekor Naga yang membunuh suami dan kakak-kakaknya.

Yakomina dan Biwar hidup bersembunyi di hutan bersama Dukun Koreri yang disegani, yang meramalkan masa depan Biwar.

Konflik dan Pesan Sosial “Matahari Papua”

Mama Yakomina akhirnya memberitahu Biwar tentang masa lalu keluarganya dan penindasan yang dialami tanah Papua.

Sang Naga, yang menjadi simbol penguasa Papua, telah menghancurkan alam demi kepentingan asing.

Biwar kemudian bertekad untuk mengalahkan Naga dengan bantuan Dukun Koreri, yang memberikan panah yang telah dimantrai.

Konflik mencapai puncaknya saat Biwar bertarung melawan Naga, dengan pesan kuat tentang perjuangan untuk kebebasan dan kemerdekaan Papua.

Visual dan Artistik Teater Koma “Matahari Papua”

Pementasan ini dipuji karena visual dan artistik yang memukau.

Penampakan Naga yang digerakkan oleh enam pemain menjadi salah satu daya tarik utama, menyerupai Naga dalam serial “Game of Thrones”.

Dengan durasi 2 jam 15 menit, penonton disajikan akting, nyanyian, dan tarian yang total, tanpa satu pun kesalahan dialog.

Pesan Teater Koma “Matahari Papua”

Gagasan tentang penguasa yang menindas rakyat kecil diangkat sebagai pesan kontekstual yang relevan dengan kondisi saat ini.

Dialog dan nyanyian tentang “kemerdekaan” dan “kebebasan” bagi rakyat Papua menjadi pesan penting yang disampaikan kepada publik.

Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan situasi di Papua dan pentingnya kemerdekaan dari penindasan.

“Matahari Papua” oleh Teater Koma adalah perayaan seni dan pesan sosial yang kuat, mengingatkan kita bahwa selalu ada koma, tidak pernah ada titik dalam perjuangan untuk keadilan dan kesejahteraan.