Pernyataan Lengkap Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI, Keponakan Prabowo Sampaikan Permohonan Maaf

HAIJAKARTA.ID – Rahayu Saraswati mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Politikus Partai Gerindra yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI menyampaikan pengunduran dirinya kepada publik melalui akun Instagram pribadinya.
Alasan mundurnya Rahayu Saraswati dari kursi DPR RI usai pernyataannya dalam sebuah podcast dinilai kontroversial, meski keponakan Presiden Prabowo Subianto tidak bermaksud untuk menyakit masyarakat.
“Saya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra yang terpilih dari daerah pemilih,” kata Rahayu dalam video di akun Instagram @rahayusaraswati pada Rabu, 10 September 2025.
Rahayu menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang viral dua pekan sebelum perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI).
Keponakan Prabowo Subianto itu mengungkapkan pernyataan yang viral berasal dari wawancara sebuah podcast yang tayang pada 28 Februari 2025.
“Yang pertama, mulai dari kira-kira dua minggu sebelum 17 Agustus, ada pernyataan saya dari sebuah podcast yang ditayangkan di YouTube pada tanggal 28 Februari 2025 atau enam bulan yang lalu, yang dijadikan bahan untuk menyakiti hati rakyat,” kata Rahayu Saraswati.
“Podcast itu adalah on the record di Antara TV INdonesia dan berjudul Rahayu Saraswati kupas isu perempuan hingga kolaborasi ekonomi kreatif,” sambungnya.
Dalam durasi panjang sekitar 42 menit, berdear potongan video yang dinilai merupakan ucapan yang menyakiti hati masyarakat.
“Saya berbicara dengan pembawa acara selama 42 menit lebih tentang berbagai isu. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa saja yang saya sampaikan secara menyeluruh, silakan menonton agar mendapatkan konteks dari apa yang saya sampaikan. Pernyataan saya diambil dari menit ke-25 sampai menit ke-27,” kata Rahayu.
“Cukup panjang sebenarnya. Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat,” lanjutnya.
Namun, Rahayu menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk meremehkan dan merendahkan usaha yang tengah dilakukan rakyat, khususnya anak muda yang tengah berupaya menghadapi berbagai kesulitan serta tantangan.
“Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan,” tuturnya.
Video soal dirinya dalam sebuah podcast yang menyebut anak muda jangan bergantung terhadap pemerintah tetapi menciptakan lapangan pekerjaan sendiri viral di media sosial.
Namun, politisi Partai Gerindra itu menyebut sebagai seorang pengusaha, Rahayu memahami bahwa memulai usaha tidak mudah.
“Sebagai seorang pengusaha yang pernah merintis sebuah EO, lalu menjadi pengusaha dengan ratusan karyawan, maupun sekarang sebagai advisor bagi berbagai startup yang sedang dirintis oleh anak-anak muda Indonesia yang memberikan solusi bagi komunitasnya masing-masing,” ujarnya.
“Saya paham betul bahwa memulai usaha tidaklah mudah. Namun, saya menyadari bahwa saya memiliki privilege yang sangat besar dan keluarga termasuk suami yang mendukung saya berusaha,” sambungnya.
Rahayu menegaskan pada dasarnya dalam pernyataannya itu dirinya tak bermaksud menyakiti hati masyarakat.
Tetapi ingin mendorong entrepreneurship, terutama di zaman transformasi digital yang membuka peluang seluas-luasnya di dunia ekonomi kreatif.
“Saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bisa bertahan hidup,” ucap Rahayu.
Atas pernyataannya yang dinilai menyinggung masyarakat, Rahayu tak lupa menyampaikan permohonan maaf.
“Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya,” sambungnya.
Rahayu juga menyatakan pengunduran dirinya sebagai anggota DPRI RI.
“Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra,” ucapnya.
Rahayu berharap dirinya masih dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yakni pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan yang merupakan produk legislasi di Komisi VII DPR RI.
“Izinkan saya untuk juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua masyarakat di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu yang telah memilih saya dan memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi wakil Anda di periode ini. Saya mohon maaf jika saya telah mengecewakan Anda selama saya mengemban tugas ini,” tuturnya.
Dia memastikan dana yang diperoleh dari dapilnya akan digunakan untuk membantu alat kesehatan, pelatihan usaha, hingga pemberdayaan anak di dapilnya.
Rahayu juga menyebut tetap berkomitmen untuk berjuang melawan perdagangan orang, pengelolaan sampah, berkelanjutan dan isu krisis iklim termasuk energi terbarukan, pemberdayaan anak-anak muda Indonesia, dan keterwakilan perempuan melalui semua organisasi yang dipimpinnya.
Tak lupa juga Rahayu menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah menaruh harapan kepadanya selama menduduki kursi DPR RI.
“Ingat Bro dan Sis, berserah tidak sama dengan menyerah, dan perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik tidak harus dari kursi di dapil. Kita adalah pejuang politik. Selama ada ketidakadilan, selama ada rakyat yang belum bisa bersenyum, kita masih harus berjuang tiada akhir,” tututrnya.
“Kepada para sindikat perdagangan orang, this is not the end. Terima kasih, demikian saya sampaikan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tandasnya.