Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PERPINA) kembali menyelenggarakan ajang Anugerah Duta Batik Cilik dan Remaja Indonesia 2024.

Acara ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia, terutama batik, kepada anak-anak dan remaja, serta mempersiapkan mereka sebagai generasi penerus bangsa yang memahami dan mencintai warisan budaya tanah air.

Ina Marlina Zulkarnain, Founder Duta Kebaya Batik Cilik dan Remaja Indonesia, menjelaskan bahwa ajang ini memiliki makna penting dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia melalui generasi muda.

“Acara ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi anak Indonesia melainkan juga untuk macanegara. Dengan adanya Anugerah duta batik cilik dan remaja Indonesia 2024 bersama-sama mengenalkan betapa cantiknya batik yang kita punya,” ujar Ina dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (11/8/2024).

Edukasi Budaya Anugerah Duta Batik Cilik dan Remaja Indonesia 2024

Ina menambahkan, acara ini tidak hanya sekadar perkenalan budaya, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi anak-anak dan remaja tentang pentingnya perdamaian dunia.

Batik dan kebaya, sebagai simbol cinta dan kasih, diharapkan dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan positif tersebut.

“Hal ini akan sangat berdampak pada Indonesia Emas 2045. Anak-anak dan remaja akan lebih mengenal batik itu sendiri dan menambah ilmu soal dunia,” kata Ina, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi Indonesia yang berkarakter kuat di tengah arus globalisasi.

Mempopulerkan Kebaya dan Batik Sejak Dini

Sebanyak 25 anak dan remaja yang terpilih mengikuti ajang ini tidak hanya berkompetisi, tetapi juga mendapatkan edukasi mengenai batik dan kebaya.

Menurut Ina, salah satu tujuan utama acara ini adalah untuk mengubah persepsi bahwa kebaya atau batik hanya digunakan pada perayaan-perayaan tertentu, seperti Hari Kartini.

Dari 25 peserta yang berpartisipasi, nantinya akan dipilih beberapa pemenang, termasuk pasangan duta, runner-up, dan penghargaan lainnya seperti duta persahabatan dan fotogenik.

Namun, Ina menegaskan bahwa acara ini bukanlah sekadar ajang kecantikan, melainkan lebih kepada pengenalan dan pemahaman budaya.

Sebelum mengikuti acara ini, seluruh peserta telah diberikan pembekalan selama lebih dari enam bulan. Mereka belajar berbagai keterampilan, mulai dari public speaking, ilmu budaya kebaya, pengenalan batik, hingga filosofi batik.

Ina berharap, melalui acara ini, batik dan kebaya dapat semakin dikenal dan dicintai oleh generasi muda Indonesia, sehingga menjadi kebanggaan yang terus berkembang di masa depan.

“Kami berharap acara ini sukses memperkenalkan batik dan kebaya ke seluruh anak dan remaja Indonesia, sehingga menjadi kebanggaan bagi Indonesia ke depan,” tutupnya.