Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (28/1/2025) malam sempat merendam Perumahan Suropati Residence di Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Hingga Rabu (29/1/2025) pagi, banjir masih merendam sejumlah blok perumahan, antara lain Blok E, Blok F, Blok J, dan Blok D di RW 08 Desa Srimukti.

Perumahan Suropati Residence Bekasi Terendam Banjir

Berdasarkan pengamatan di lokasi, ketinggian air mencapai 40 hingga 50 sentimeter, menyebabkan akses jalan di beberapa blok perumahan terputus.

Akibatnya, beberapa kendaraan roda dua yang melintasi area tersebut mengalami mogok.

“Banjir mulai dari Selasa pukul 22.00 WIB. Namun air sampai detik ini belum surut,” ujar Umi Kalila (29), warga Blok E, saat ditemui di lokasi pada Rabu pagi.

Drainase Buruk Jadi Penyebab Utama

Selain curah hujan yang tinggi, warga menduga banjir ini disebabkan oleh buruknya sistem drainase di kawasan perumahan.

Umi menuturkan bahwa hingga saat ini belum ada sistem irigasi atau resapan air yang memadai untuk menampung aliran air hujan.

“Kami sudah tahu bahwa irigasi di sini memang tidak ada. Tidak ada danau maupun tempat untuk menampung resapan,” keluhnya.

Nada Tri Fani (27), warga lainnya, juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengatakan bahwa saluran pembuangan air yang tidak memadai menjadi penyebab utama banjir.

“Saluran tersumbat, dari pihak pengembang belum ada pembuangan air yang jelas,” imbuhnya.

Janji Pengembang Tak Kunjung Direalisasikan

Menurut warga, mereka telah beberapa kali meminta PT Mitra Tata Griya, selaku pengembang perumahan, untuk memperbaiki sistem drainase dan membangun area resapan air.

Pihak pengembang sebelumnya telah menjanjikan akan memenuhi permintaan tersebut. Namun, hingga kini, janji tersebut belum terealisasi.

“Sudah ngomong berapa kali dan mesti harus berapa kali. Belum ada tindakan, padahal warga sudah beberapa kali mengadakan aksi protes,” tegas Umi.

Warga Harapkan Solusi

Banjir yang terus berulang di Perumahan Suropati Residence membuat warga semakin khawatir, terutama saat musim hujan tiba.

Mereka berharap pihak pengembang segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem drainase agar kejadian serupa tidak terus berulang.