sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Momen Petinggi Grib Jaya murka terekam dalam video yang tersebar di masyarakat.

Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal, berbicara langsung dengan petugas Satpol PP melalui video call menjadi viral di media sosial.

Petinggi Grib Jaya Murka, Hercules Video Call Satpol PP Minta Spandauk yang Dicopot Dipasang Lagi

Dalam video yang diunggah akun TikTok @dancukjaran5, tampak seorang petugas Satpol PP menerima panggilan dari pria yang diduga kuat adalah Hercules.

Dalam sambungan tersebut, Hercules diduga memberikan arahan tegas agar spanduk milik organisasi GRIB Jaya yang sebelumnya dicopot di kawasan Senen, Jakarta Pusat, segera dikembalikan ke lokasi semula.

Walau suara instruksi Hercules tidak terdengar jelas, reaksi para anggota GRIB Jaya dan petugas Satpol PP memperlihatkan kepatuhan mereka terhadap perintah tersebut.

“Siap, saya pastikan anggota kami memasang kembali spanduk di tempat yang telah ditentukan,” kata salah seorang petugas Satpol PP dalam video tersebut, dengan nada serius.

Tak lama berselang, anggota GRIB Jaya lainnya yang turut dalam sambungan video menambahkan, “Siap, kami akan mengawal proses pemasangan spanduk hingga selesai.”

Menurut informasi yang beredar di media sosial, peristiwa tersebut terjadi pada awal Februari 2025. Namun, baru dalam beberapa hari terakhir video ini ramai diperbincangkan publik.

Profil Hercules, Tokoh di Balik GRIB Jaya

Rosario de Marshal, atau lebih dikenal sebagai Hercules, merupakan tokoh masyarakat yang lahir dari keluarga petani di Dili.

Ia pertama kali datang ke Jakarta sekitar tahun 1987 dalam rangka program penerimaan masyarakat Timor Timur.

Sebelumnya, Hercules pernah membantu operasi militer di Timor Timur dan mendapat julukan “Hercules” dari pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Nama itu diberikan karena kekaguman para tentara melihat kekuatannya mengangkat karung 100 kilogram meski bertubuh kecil.

Dari Preman Tanah Abang hingga Tenaga Ahli BUMD

Setibanya di Jakarta, Hercules semula berencana bekerja di pabrik elektronik, tetapi nasib membawanya menjadi pedagang rokok di kawasan Tanah Abang.

Di tengah kerasnya kehidupan, ia kerap menjadi sasaran preman lokal namun tidak tinggal diam.

Seperti tercatat dalam buku Politik Jatah Preman karya Ian Douglas Wilson, Hercules mengungkapkan, “Bahkan saat mandi pun, saya selalu membawa pedang untuk berjaga.”

Pada awal 1990-an, kelompok Hercules yang beranggotakan pemuda asal Timor Timur menguasai Kelurahan Jatibunder, menggusur kelompok Betawi dan Madura yang sebelumnya mendominasi wilayah tersebut.

Mereka juga mengontrol aktivitas perdagangan dan pungutan di area Bongkaran dekat stasiun.

Namun, pada 1997, kelompok Hercules terpaksa meninggalkan Tanah Abang setelah bentrokan berdarah dengan kelompok lain, mengakibatkan empat orang dari pihaknya tewas.

Karier dan Hubungan Politik

Hercules kemudian melanjutkan usaha jasa keamanan dan menetap di kampung halaman istrinya di Indramayu.

Kariernya terus berlanjut hingga 2022, ketika ia diangkat menjadi tenaga ahli di BUMD DKI Jakarta, Perumda Pasar Jaya.

Selain kiprahnya di dunia usaha, Hercules juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan Prabowo Subianto, mantan Komandan Kopassus.

Mereka pertama kali bertemu saat operasi militer di Timor Timur, di mana Hercules memberikan bantuan logistik kepada pasukan.

Meski Hercules mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024, organisasi GRIB Jaya yang dipimpinnya secara resmi tidak berafiliasi dengan Partai Gerindra.