Pohon Tumbang di Jakarta: Distamhut Lakukan Pemetaan dan Pemangkasan Besar-Besaran
HAIJAKARTA.ID – Insiden pohon tumbang yang menimpa kendaraan kembali terjadi di Jakarta, kali ini di Jalan Dr. Wahidin Raya, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Menyikapi kejadian tersebut, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Jakarta akan memperketat proses pengecekan pohon di berbagai wilayah.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, Fajar Sauri, menyampaikan bahwa pemeriksaan akan dilakukan di lima wilayah kota yaitu Jakarta Pusat, Utara, Barat, Selatan, dan Timur.
Pohon Tumbang di Jakarta
Selain pengecekan kesehatan pohon, pihaknya juga bakal memangkas batang atau dahan yang dianggap rawan tumbang.
“Di 5 wilayah kami melakukan pengecekan kesehatan pohon terutama pohon-pohn besar dan sudah tua dan secara rutin dilakukan pemangkasan atau penopingan pohon,” kata Fajar kepada wartawan, Jumat (14/11/2025), dikutip dari Detik.
Ia menambahkan, proses pemangkasan terhadap pohon-pohon yang berpotensi tumbang akan dilakukan mulai hari ini dan dijadwalkan berlangsung serentak.
“Besok pagi serentak di 5 wilayah, kami melakukan penopingan atau pemangkasan pohon,” ungkapnya.
Fajar juga menyinggung tumbangnya pohon palem di kawasan Pondok Indah beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pohon palem tersebut akan diganti dengan pohon tabebuya sebagai upaya peremajaan.
“Untuk pohon palm raja kita remajakan dengan pohon tabebuya,” ucapnya.
Distamhut Lakukan Pemetaan
Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, menyampaikan bahwa Pemprov DKI akan memasang penyangga pada sekitar 5.000 pohon yang dianggap berisiko tumbang pascainsiden di Pondok Indah.
Pemasangan ini ditargetkan selesai dalam 3 hingga 6 bulan, dan bisa dipercepat bila diperlukan.
“Langkah konkretnya meliputi pemasangan penyangga pada sekitar 5.000 pohon yang dinilai berisiko tumbang di seluruh wilayah DKI, terutama yang berada dekat jalan raya dan area aktivitas masyarakat. Ini dilakukan karena pohon-pohon seperti palem yang tumbang kemarin memang rentan saat hujan deras disertai angin kencang,” kata Chico kepada wartawan, Selasa (28/10).
Ia menambahkan bahwa Distamhut juga diminta memetakan wilayah rawan secara lebih detail.
Saat ini, fokus pemetaan berada di kawasan Pondok Indah hingga koridor Sudirman–Thamrin.
“Mengenai pemetaan khusus pohon rawan dekat aktivitas masyarakat, ya, Distamhut memang sudah diminta untuk intensifkan itu. Mereka sedang menyelesaikan inventarisasi menyeluruh berdasarkan data GIS dan survei lapangan, fokus spada pohon di kawasan padat, seperti Pondok Indah, Sudirman-Thamrin, dan koridor utama lainnya,” ungkapnya.
Chico menegaskan bahwa hasil pemetaan tersebut akan menjadi acuan pemasangan penyangga dan pemangkasan pohon, dengan target penyelesaian 3–6 bulan.
Ia juga menyebut Gubernur Jakarta Pramono Anung telah berkoordinasi dengan BMKG untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem.
“Hasil pemetaan ini akan jadi dasar prioritas pemasangan penyangga dan pemangkasan dengan target selesai dalam 3-6 bulan ke depan, tapi percepatan dilakukan sekarang juga pasca-insiden ini,” ujar Chico.
