Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pokja III TP PKK berdayakan limbah tekstil untuk pembuatan pot di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Jangkrik, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kegiatan Kelompok Kerja (Pokja) III Tim Penggerak Pembedayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jakarta Selatan ini bertujuan membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan limbah sampah di DKI Jakarta sekaligus meningkatkan kreativitas dan nilai ekonomi masyarakat setempat.

Ketua Pokja III TP PKK Jakarta Selatan, Nunun Mukhlisin, menjelaskan bahwa sampah, terutama jika tidak ditangani dengan baik, merupakan masalah besar.

“Namun, dengan ide yang kreatif dan inovatif, sampah dapat diubah menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna dan jual yang tinggi,” katanya, Jumat (31/5/2024).

Inovasi dari Limbah Tekstil

Nunun menjelaskan bahwa bahan-bahan yang dapat dijadikan pot bunga meliputi jeans yang sudah tidak terpakai, karung goni, handuk bekas, dan kain bekas berbahan tebal.

Proses pembuatan pot ini relatif sederhana dengan bantuan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan.

“Mereka mengajarkan bahwa nantinya bahan tekstil bekas ini akan dibentuk sesuai keinginan dengan hanya menggunakan campuran semen,” terangnya.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Nunun berharap kegiatan yang diikuti oleh kader PKK, pengurus RPTRA, dan pengurus lingkungan ini dapat memberikan manfaat lebih, terutama dari segi ekonomi.

“Barang-barang yang mereka anggap hanya sampah, jika diolah dengan benar bisa menjadi pundi-pundi rupiah nantinya,” ungkapnya.

Dia juga berharap peserta pelatihan bisa menyebarluaskan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat luas.

Apresiasi dari Pengurus RPTRA

Pengurus RPTRA Taman Jangkrik, Kelurahan Ciganjur, Ratna, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas inisiatif kegiatan tersebut.

“Penyampaian narasumber dalam memberikan pelatihan atau teknik mengolah limbah sampah tekstil ini menjadi barang yang bernilai ekonomi sangat mudah dipahami,” katanya. Ratna juga

menambahkan bahwa pembuatan pot dari limbah tekstil ternyata cukup sederhana sehingga mereka dapat mengadakan pelatihan serupa di masa depan bersama ibu-ibu sekitar RPTRA.

Menurut informasinya, nantinya akan di jual bersamaan ketika semua telah selesai.