Polda Metro Bongkar Alasan Ajak Sejumlah Ormas Bantu Jaga Jakarta, 5.000 Peserta Hadiri Apel Siaga Kamtibnas
HAIJAKARTA.ID – Dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Jakarta, Polda Metro Jaya resmi mengajak sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk terlibat aktif di dalamnya.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi memperkuat stabilitas sosial di tengah dinamika kehidupan Jakarta yang sangat tinggi.
Alasan Ajak Sejumlah Ormas Bantu Jaga Jakarta
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menegaskan bahwa peran ormas sangat krusial dalam menciptakan suasana kondusif di wilayah Jakarta.
Ia menyebut kolaborasi ini bukan sekadar simbol, tetapi gerakan nyata menjaga harmoni sosial.
“Kita semua punya tujuan yang sama, yaitu mewujudkan lingkungan aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh masyarakat,” ujar Asep saat Apel Siaga Kamtibmas bertema Harmoni Organisasi Kemasyarakatan dalam Jaga Jakarta di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025).
Menurut Asep, Jakarta merupakan kota yang tidak pernah berhenti berdenyut—aktivitas sosial, ekonomi, hingga politik terus bergerak tanpa henti. Dalam kondisi seperti itu, partisipasi masyarakat menjadi hal yang mutlak diperlukan.
Ia menegaskan bahwa semua pihak, terutama ormas, perlu berperan aktif sebagai mata dan telinga dalam menjaga keamanan lingkungan. “Peran kita sangat penting untuk menciptakan ketenangan dan ketertiban di lingkungan masing-masing,” ucapnya.
Asep menambahkan, apel kali ini diikuti lebih dari 5.000 peserta dari berbagai ormas yang memiliki latar belakang dan warna organisasi berbeda. Hal itu disebutnya sebagai bukti semangat kebersamaan menjaga Jakarta tetap aman dan damai.
Daftar Ormas yang Bantu Jaga Jakarta
Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terlibat antara lain:
- Forum Betawi Rempug (FBR)
- Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI)
- Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM)
- Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten
- Timur Indonesia Bersatu
- Pemuda Panca Marga (PPM)
- Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri Indonesia (FKPPI)
- Satria Banten
- Forum Komunikasi Keluarga Besar Betawi (FORKKABI)
- Persatuan Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir (PS TTKDH)
- Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI)
- Satgas Banten
- Keluarga Silat Tarung Indonesia (KESTI)
- Kembang Latar
- Bang Japar
- Pemuda Pancasila (PP)
- Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya
- Pokdarkamtibmas
- FKPM
Eks Wakil Kabareskrim Polri itu menyatakan keyakinannya bahwa setiap ormas memiliki kekuatan moral dan sosial besar dalam menjaga keamanan bersama. Ia menyebut harmoni antarlembaga harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Saya percaya rekan-rekan memiliki tekad tulus untuk menjaga ketertiban dan menumbuhkan kepedulian sosial demi keamanan bersama,” kata Asep.
Asep menekankan pentingnya semangat kerja sama antarormas tanpa melihat perbedaan latar belakang.
Ia menilai perbedaan justru menjadi kekuatan untuk memperkuat persaudaraan dan kepedulian sosial.
“Kita harus memastikan setiap langkah selalu berpihak pada nilai kebaikan dan kemanusiaan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kiprah para anggota ormas yang kerap bekerja tanpa pamrih dalam membantu masyarakat, mulai dari pengamanan lingkungan hingga penanganan bencana.
“Bekerjalah dengan niat tulus, karena Tuhan Yang Maha Kuasa akan selalu menyertai setiap langkah kebaikan,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Asep mengajak seluruh elemen ormas untuk memperkokoh barisan dalam menjaga Jakarta.
Ia berharap sinergi antara Polda Metro Jaya dan ormas dapat memperkuat sistem keamanan berbasis komunitas.
“Mari kita jadi pelindung bagi masyarakat dan penjaga harmoni di tengah kehidupan kota yang dinamis,” pungkasnya.
Dampak Kolaborasi
Upaya ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara aparat penegak hukum dan elemen masyarakat dalam menciptakan rasa aman bersama.
Dengan adanya sinergi ini, Jakarta diharapkan tetap menjadi rumah besar yang damai bagi seluruh warganya.
Langkah Polda Metro Jaya ini menegaskan Alasan Ajak Sejumlah Ormas Bantu Jaga Jakarta bukan hanya sebatas formalitas, melainkan sebuah gerakan moral menjaga persatuan dan ketertiban Ibu Kota.