Polisi Berhasil Bekuk Pelaku Mutilasi Perempuan dalam Koper Merah di Ngawi
HAIJAKARTA. ID – Kasus pembunuhan sadis yang mengguncang masyarakat Ngawi akhirnya mulai menemui titik terang.
Polisi berhasil menangkap terduga pelaku mutilasi seorang perempuan yang jasadnya ditemukan dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kendal, Ngawi.
Penangkapan ini dilakukan pada Sabtu (25/1) malam, tepat sekitar pukul 24.00 WIB.
Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi Perempuan dalam Koper Merah
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur, Kombes Farman, mengonfirmasi kabar tersebut pada Minggu (26/1).
“Syukur, pelaku mutilasi akhirnya bisa kami amankan tadi malam,” ujarnya.
Namun, identitas pelaku hingga kini masih dirahasiakan oleh pihak berwenang. Kombes Farman menambahkan, “Kami akan mengungkapkan detail kasus ini dalam waktu dekat, mohon bersabar.”
Fakta-Fakta Penemuan Jasad Korban
Kasus mutilasi ini bermula dari temuan jasad perempuan tanpa kepala yang disimpan dalam koper merah pada Kamis (23/1).
Koper tersebut ditemukan tergeletak di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Saat ditemukan, jasad korban dalam kondisi mengenaskan. Beberapa bagian tubuh korban hilang, seperti kepala dan kaki kiri yang terpotong hingga pangkal paha.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, memaparkan hasil autopsi yang telah dilakukan.
“Korban berjenis kelamin perempuan dengan tinggi badan sekitar 150 cm, usia diperkirakan antara 20-35 tahun. Kulitnya kuning langsat mengarah ke putih, terdapat piercing di atas pusar, serta tahi lalat di atas pinggang bagian kiri,” jelas Joshua.
Menurutnya, terdapat tanda-tanda kekerasan sebelum korban meninggal dunia, yang terlihat dari resapan darah di tubuhnya.
Hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban meninggal karena kehabisan napas akibat cekikan yang menghambat jalan pernapasan.
Identitas Korban Mulai Terungkap
Kapolsek Garum, AKP Punjung, mengungkapkan bahwa korban diketahui bernama UK (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Hal ini menjadi petunjuk awal yang signifikan untuk mempercepat proses pengungkapan kasus.
Kombes Farman memastikan bahwa pihak kepolisian akan mengupas tuntas kasus ini.
“Kami akan memberikan keterangan lengkap setelah proses investigasi lebih lanjut selesai. Semua bukti yang ada sedang dianalisis secara mendalam,” ujarnya.
Hingga saat ini detail motif pelaku dan kronologi kejadian masih dalam tahap penyelidikan.