Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Polisi telah berhasil mengantongi identitas pelaku teror ancaman bom yang menyasar tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara.

Ketiga sekolah tersebut adalah Jakarta Nanyang School, Mentari Intercultural School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS).

Pelaku Teror Ancaman Bom

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan sementara menunjukkan ketiga ancaman bom tersebut dikirim oleh orang yang sama.

“Kami masih melakukan pendalaman, namun dari identitas pengirim dan pola pesannya, diduga pelaku teror berasal dari orang yang sama,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Ade Ary menambahkan, pelaku teror ancaman bom itu diketahui beraksi dari luar negeri, meski asal negaranya masih belum bisa dipastikan.

“Sementara ini kami identifikasi pelaku berada di luar negeri. Namun, kami masih terus menelusuri dari negara mana ia beroperasi,” tambahnya.

Ia juga memberikan peringatan keras kepada pelaku agar menghentikan aksinya karena telah meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.

Pesan Teror Bom Viral

Sebelumnya, dua sekolah di wilayah Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang mendadak heboh setelah menerima pesan ancaman bom melalui WhatsApp pada Selasa (7/10/2025) pagi.

Sekolah yang menjadi sasaran teror ancaman bom itu yakni Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, serta Mentari Intercultural School di Bintaro, Tangerang Selatan.

Pesan tersebut membuat panik para guru, siswa, dan orang tua.

Aparat kepolisian langsung bergerak cepat melakukan penyisiran di lokasi untuk memastikan keamanan.

“Kami melakukan langkah penyelidikan intensif untuk menemukan pelaku di balik pesan tersebut,” kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang.

Meski sempat menimbulkan kepanikan, kegiatan belajar mengajar di kedua sekolah tetap berjalan normal setelah tim penjinak bom memastikan tidak ada bahan peledak.

Pelaku Minta Tebusan Bitcoin

Dalam waktu bersamaan, ancaman serupa juga diterima pihak North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Bedanya, pesan teror yang dikirim melalui nomor dengan kode internasional Nigeria (+234) ini disertai permintaan uang tebusan sebesar 30.000 dolar AS dalam bentuk Bitcoin.

“Pelaku mengancam akan meledakkan bom jika permintaan tebusan tidak segera dipenuhi,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz.

Ancaman tersebut dikirim sekitar pukul 05.09 WIB ke nomor marketing NJIS. Polisi kemudian bergerak cepat dan melakukan koordinasi dengan tim Gegana Polda Metro Jaya untuk melakukan penyisiran.

Tim Gegana Pastikan Tidak Ada Bahan Peledak

Setelah melakukan penyisiran di seluruh area sekolah, tim penjinak bom memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan. “Rabu pagi sudah dilakukan sterilisasi, dan hasilnya nihil. Tidak ditemukan bom,” kata Erick.

Pihak kepolisian kini terus melacak keberadaan pelaku teror yang diduga beraksi lintas negara. Aparat juga berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk menelusuri jejak digital pengirim pesan ancaman tersebut.

Meski kejadian ini menimbulkan kepanikan, pihak kepolisian memastikan seluruh sekolah dalam kondisi aman.

Brigjen Ade Ary menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik dan diimbau tetap waspada terhadap pesan mencurigakan.

“Jangan sampai isu seperti ini membuat kegiatan belajar mengajar terganggu. Kami pastikan aparat akan menindak tegas pelaku di balik teror ancaman bom ini,” tegasnya.