Profil Bram Patria Yoshugi Pemenang Lomba Desain Logo HUT RI ke-80
HAIJAKARTA.ID- Profil Bram Patria Yoshugi yang saat ini tengah jadi sorotan publik, Siapakah sosok ini?
Di balik desain logo peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang diluncurkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, terdapat sosok kreatif muda bernama Bram Patria Yoshugi.
la adalah desainer grafis yang mengemban tugas penting merancang identitas visual perayaan delapan dekade kemerdekaan Indonesia dengan sentuhan minimalis yang modern namun penuh makna.
Profil Bram Patria Yoshugi dan Latar Belakang Pendidikan
- Nama: Bram Patria Yoshugi
- Pendidikan: Desain Komunikasi Visual, ITB (2016)
- Jabatan: Art Director di Thinking Room Karya Terbaru: Logo Resmi HUT ke-80 Republik Indonesia
- Organisasi: Anggota Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI)
- Gaya Desain: Minimalis, bermakna, dan representatif
Bram Patria merupakan lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB).
la menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2016 dan sejak saat itu aktif di industri kreatif tanah air.
Saat ini, Bram menjabat sebagai Art Director di studio desain ternama Thinking Room, yang berbasis di Bandung.
Tak hanya aktif di dunia profesional, Bram juga merupakan anggota dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI), organisasi yang menaungi para desainer grafis profesional di Indonesia.
Kolaborasinya dengan ADGI mengantarkan dirinya untuk terlibat dalam proses perancangan logo resmi HUT ke-80 RI, yang kini digunakan oleh berbagai instansi dan masyarakat luas.
Proses Kreatif Desain Logo HUT ke-80 RI
Proses perancangan logo HUT ke-80 RI berlangsung selama sekitar satu bulan, mulai dari tahap briefing hingga penyusunan brand guideline.
Dalam perjalanannya, Bram bersama tim ADGI menggali tema besar yang ditetapkan pemerintah yaitu Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, dan Indonesia Maju.
Dari tema tersebut, Bram menciptakan simbol utama berupa angka “80”, yang dirancang tidak hanya sebagai penanda usia kemerdekaan, tetapi juga sebagai bentuk visual yang menyampaikan nilai persatuan dan kemajuan bangsa.
Menurutnya, angka 8 dan 0 memiliki kesamaan bentuk yang merepresentasikan kesatuan dan kedaulatan, sementara garis yang mengalir di antaranya melambangkan kesejahteraan rakyat.
“Kami mencoba merangkum tema besar itu dan menjadikannya identitas yang sederhana, tetapi tetap sarat akan makna,” ujar Bram saat peluncuran logo di Istana Negara.
Pendekatan Minimalis yang Modern
Berbeda dari desain logo HUT RI pada tahun-tahun sebelumnya yang banyak menonjolkan elemen budaya seperti bendera, logo kali ini tampil dengan gaya visual yang lebih minimalis dan kontemporer.
Bram menilai bahwa Indonesia kini memasuki era baru, sehingga membutuhkan pendekatan yang juga baru dalam penyampaian semangat kebangsaan.
“Kami ingin hadirkan sesuatu yang frest ng mewakili semangat zaman, namun tetap lantang, berani, dan mewakili Indonesia secara utuh,” ungkapnya.
Apresiasi dari Pemerintah
Logo karya Bram dipilih melalui sayembara nasional yang diadakan oleh Kementerian Sekretariat Negara bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta ADGI.
Dari 245 desain yang masuk, lima besar dipilih dan kemudian dipresentasikan langsung kepada Presiden.
Setelah melalui proses seleksi ketat, desain karya Bram terpilih sebagai representasi resmi HUT ke-80 RI.
Pemerintah, melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Menparekraf Teuku Riefky Harsya, menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja keras para desainer dan berharap logo ini dapat membawa semangat kebangsaan kepada seluruh rakyat Indonesia.