Profil dan Karir Jordi Cruyff, Penasihat Teknis Baru Timnas Indonesia yang Punya Karir Mentereng di Eropa
HAIJAKARTA.ID – Mantan pemain tim nasional Belanda, Jordi Cruyff, secara resmi ditunjuk sebagai penasihat teknis (technical advisor) Timnas Indonesia.
Hal ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (25/2).
Jordi Cruyff juga dijadwalkan tiba di Jakarta pada awal Maret 2025. Putra legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, akan langsung mengadakan rapat dengan anggota Komite Eksekutif PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN).
Profil Jordi Cruyff
Jordi Cruyff, lahir pada 9 Februari 1974 di Amsterdam, Belanda, adalah seorang mantan pesepakbola profesional dan pelatih sepak bola yang memiliki pengalaman luas di dunia sepak bola Eropa.
Ia adalah putra dari legenda sepak bola dunia, Johan Cruyff, salah satu figur paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola. Jordi tumbuh dalam bayang-bayang ayahnya yang terkenal, tetapi berhasil menciptakan kariernya sendiri, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Karier Jordi Cruyff Sebagai Pemain
Jordi Cruyff memulai kariernya di akademi sepak bola Ajax Amsterdam, mengikuti jejak ayahnya. Namun, debut profesionalnya terjadi bersama FC Barcelona pada tahun 1994, saat ayahnya menjadi pelatih kepala klub tersebut.
Bermain sebagai gelandang serang dan terkadang sebagai penyerang, Jordi menunjukkan bakat yang besar meskipun kariernya di Barcelona tidak berlangsung lama.
Pada tahun 1996, ia pindah ke Manchester United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Meskipun bergabung dengan salah satu klub terbesar di dunia, kariernya di Inggris kerap terganggu oleh cedera.
Di Manchester United, Jordi Cruyff turut serta dalam kesuksesan tim, memenangkan Liga Primer Inggris pada musim 1996/1997.
Setelah meninggalkan Manchester United pada tahun 2000, ia melanjutkan kariernya di berbagai klub Eropa, termasuk Celta Vigo (Spanyol), Deportivo Alavés (Spanyol), dan Espanyol (Spanyol), sebelum akhirnya pindah ke Metalurh Donetsk di Ukraina dan mengakhiri kariernya sebagai pemain pada tahun 2010.
Karier Jordi Cruyff Sebagai Pelatih dan Manajer
Setelah pensiun dari karier sebagai pemain, Jordi Cruyff beralih ke dunia manajemen sepak bola.
Ia pertama kali menjabat sebagai direktur olahraga AEK Larnaca, klub sepak bola asal Siprus.
Di bawah manajemennya, klub tersebut mengalami kemajuan signifikan. Setelah itu, ia melanjutkan karier di Israel bersama Maccabi Tel Aviv sebagai direktur olahraga pada 2012.
Selama enam tahun di Maccabi Tel Aviv, Cruyff berhasil membawa klub tersebut memenangkan beberapa gelar domestik.
Pada 2017, Jordi mengambil peran sebagai pelatih kepala di klub yang sama dan berhasil meraih kesuksesan sebelum memutuskan untuk meninggalkan klub pada 2018.
Karier internasionalnya berlanjut ketika ia melatih Chongqing Dangdai Lifan, sebuah klub Liga Super China, pada 2020.
Namun, pada tahun yang sama, Jordi diberi tanggung jawab besar sebagai pelatih kepala Tim Nasional Ekuador. Meski demikian, masa jabatannya di Ekuador relatif singkat karena pandemi COVID-19 dan perubahan manajemen.
Pada tahun 2021, Jordi kembali ke Barcelona, klub yang membesarkan namanya, untuk menjabat sebagai direktur olahraga di bawah kepemimpinan Presiden Joan Laporta. Ia memegang peran penting dalam restrukturisasi skuad Barcelona hingga 2023.
Gaya Permainan dan Filosofi Sepak Bola Jordi Cruyff
Sebagai seorang mantan pemain dan pelatih yang terpengaruh oleh filosofi sepak bola ayahnya, Jordi Cruyff dikenal dengan pendekatan permainan berbasis penguasaan bola dan taktik yang menyerang.
Ia selalu menekankan pentingnya kerja sama tim dan kreativitas di lapangan, prinsip-prinsip yang selaras dengan filosofi “Total Football” yang diwariskan oleh Johan Cruyff.
Dengan latar belakang yang kuat sebagai pemain dan pelatih di berbagai klub Eropa dan pengalaman sebagai direktur olahraga di beberapa tim besar, Jordi Cruyff membawa wawasan berharga untuk Timnas Indonesia. Penunjukannya diharapkan akan memberikan dampak positif dalam membangun tim yang lebih kompetitif di kancah internasional.