Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Wakil Wali Kota Bandung ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Kota Bandung.

Profil Erwin makin banyak dicari publik usai insiden tersebut menimpanya.

Padahal, sebelum terjun ke politik, ia lebih dulu dikenal sebagai pengusaha yang cukup sukses di Kota Bandung sejak dekade 1990-an.

Profil Erwin, Wakil Wali Kota Bandung

Dalam Profil Erwin yang dirilis oleh PPID Pemkot Bandung, ia disebut mengawali karier sebagai pengusaha. Selain mengelola bisnis, Erwin juga aktif sebagai penceramah ke-Islam-an selama bertahun-tahun.

Erwin, politikus kelahiran 1972, menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Nusantara (Uninus). Ia merupakan lulusan Magister Pendidikan Agama Islam, sebuah latar belakang yang kemudian membentuk karakter dan prinsip kepemimpinannya.

Dalam laman Protokol Komunikasi Pimpinan Kota Bandung, Profil Erwin digambarkan sebagai politikus yang memegang teguh prinsip fikih “Tasharruf al-Imam ‘Ala Al-Ra’iyyah Manuthun bi Al-Maslahah”.

Prinsip ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus lebih mengutamakan kemaslahatan rakyat di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.

Nilai ke-Islam-an tersebut menjadi ciri khas yang Erwin tonjolkan sepanjang karier politiknya.

Awal Mula Terjun ke Politik pada 2019

Profil Erwin menunjukkan bahwa langkah politiknya dimulai pada 2019.

Saat itu ia maju sebagai calon anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilu Legislatif.

Berbekal perolehan suara yang signifikan, ia lolos menjadi anggota DPRD bersama Asep Mahyudin.

Setelah masa jabatannya berakhir di tahun yang sama, Erwin memutuskan naik ke ranah eksekutif.

Pilwalkot Bandung 2024

Pada Pilwalkot Bandung 2024, Profil Erwin kembali mencuat ketika ia mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota mendampingi Muhammad Farhan dari Partai NasDem.

Pasangan Farhan-Erwin diusung empat partai: NasDem, PKB, Gelora, dan Partai Buruh.

Hasilnya, pasangan ini unggul dalam perolehan suara dengan 44,64 persen.

Erwin resmi dilantik sebagai Wakil Wali Kota Bandung pada Februari 2025.

Tersangka Kasus Korupsi

Karier Erwin di puncak kekuasaan tak bertahan lama.

Profil Erwin kini berubah menjadi kontroversial setelah ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Ia dijerat Pasal 12 huruf e Undang-Undang Tipikor juncto UU 20/2001 serta Pasal 55 KUHP.

Secara subsidair, ia juga dijerat Pasal 15 juncto Pasal 12 huruf e UU Tipikor. Kasus ini membuat karier politiknya berada dalam sorotan tajam publik.

Rincian Daftar Harta Kekayaan Erwin Berdasarkan e-LHKPN

Dalam LHKPN terakhir yang dilaporkannya pada 10 Maret 2025, Profil Erwin menunjukkan total harta sebesar Rp 25.498.965.210 setelah dikurangi utang Rp 2,6 miliar.

Rincian harta berdasarkan kategori sebagai berikut:

1. Tanah dan Bangunan: Rp 23.046.000.000

  • Tanah dan bangunan seluas 438 m²/229 m² di Kab/Kota Bandung, Rp 3.500.000.000
  • Tanah dan bangunan seluas 139 m²/95 m² di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 1.750.000.000
  • Tanah seluas 282 m² di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 846.000.000
  • Tanah seluas 684 m² di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 2.052.000.000
  • Tanah seluas 1.116 m² di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 1.435.000.000
  • Tanah dan bangunan seluas 1.116 m²/83 m² di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 3.348.000.000
  • Tanah dan bangunan seluas 94 m²/158 m² di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 2.500.000.000
  • Tanah seluas 690 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri Rp 2.415.000.000
  • Tanah dan bangunan seluas 63 m²/1 m² di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 750.000.000
  • Tanah seluas 967 m² di Kab/Kota Tasikmalaya, hasil sendiri Rp 1.000.000.000
  • Tanah seluas 1.736 m² di Kab/Kota Tasikmalaya, hasil sendiri Rp 950.000.000
  • Tanah seluas 1.120 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri Rp 2.500.000.000

2. Alat Transportasi: Rp 1.633.000.000

  • Motor Yamaha NMAX 2017, hasil sendiri Rp 25.000.000
  • Mobil Suzuki APV 2015, hasil sendiri Rp 120.000.000
  • Motor Yamaha All New NMAX 2020, hasil sendiri Rp 33.000.000
  • Mobil Toyota Alphard 2.5G A/T 2021, hasil sendiri Rp 1.210.000.000
  • Mobil Toyota Xpander Sport 2019, hasil sendiri Rp 221.000.000
  • Motor Yamaha Fazio 2024, hasil sendiri Rp 24.000.000

3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 260.000.000

4. Kas dan Setara Kas: Rp 3.159.965.210