Profil Ormas GPK, Nyaris Bentrok dengan TNI Yonif 403 Magelang, Ternyata Anggota Keamanan Partai
HAIJAKARTA.ID – Ketegangan nyaris pecah antara anggota TNI dan ormas Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) di kawasan Pertigaan Salaman, Magelang, Jawa Tengah. Aksi yang hampir memicu bentrokan ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Dalam unggahan akun Instagram @infokomando.official, Minggu (1/6/2025), disebutkan bahwa insiden bermula saat rombongan anggota GPK berpapasan dengan anggota TNI Yonif 403.
Ketika melintasi jalan, sejumlah anggota GPK disebut menggeber-geber knalpot motornya, yang memancing reaksi dari personel TNI.
Video menunjukkan sejumlah prajurit TNI turun dari truk untuk menertibkan anggota ormas tersebut. Meski sempat terjadi ketegangan dan adu argumen, bentrokan fisik berhasil dicegah.
“Sepertinya ormas seperti ini perlu ditertibkan lagi terutama legalitasnya yang ada di Kesbangpol,” tulis akun @infokomando.official dalam narasi unggahan. “Tujuan dibentuknya ormas adalah untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, bukan sebaliknya,” sambung keterangan tersebut.
Respon Warganet
Unggahan video tersebut langsung mengundang reaksi luas dari warganet. Banyak yang mengecam sikap arogan anggota ormas dan memberikan dukungan kepada TNI.
“Mohon ganti itu logo Ka’bah kalau kelakuannya seperti ini,” tulis seorang pengguna.
“Udah nggak pakai helm, bleyer-bleyer, ngabisin jalan, sok kuasa, main korban pula… dooh, kalian ini apa keturunan Israel??” tulis lainnya dengan nada geram.
Sementara itu, komentar “Bravo TNI!” turut membanjiri unggahan sebagai bentuk dukungan terhadap aparat yang dinilai bertindak profesional dalam mengendalikan situasi.
Sekilas Profil GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah)
Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) merupakan organisasi sayap pemuda tertua milik Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Bersama Angkatan Muda Ka’bah (AMK) dan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), GPK menjadi bagian dari tiga elemen utama sayap pemuda partai berlambang Ka’bah tersebut.
GPK pertama kali didirikan pada era 1960-an, ketika PPP masih bernama Partai Islam Persatuan dan Pembangunan. Sejak awal, ormas ini dibentuk dengan misi utama mengembangkan karakter pemuda muslim yang menjunjung tinggi semangat kebangsaan dan nilai-nilai keislaman.
Dalam kiprahnya, GPK tidak hanya bergerak di ranah politik, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Organisasi ini rutin terlibat dalam berbagai program kemasyarakatan seperti pengajian, pelatihan kepemudaan, advokasi umat, hingga pengawalan terhadap kebijakan publik yang dianggap berdampak pada kehidupan masyarakat luas.
Di sejumlah daerah, GPK juga dikenal aktif dalam membantu menjaga keamanan lingkungan. Peran ini kerap mereka emban di wilayah-wilayah yang dianggap rawan atau membutuhkan dukungan dari elemen masyarakat sipil.
Sebagai bagian dari keluarga besar PPP, GPK menjadi wadah kaderisasi politik bagi generasi muda Islam. Banyak tokoh nasional yang lahir dari rahim organisasi ini, menjadikannya sebagai pilar penting dalam perjalanan politik partai Islam tersebut.
Dengan pengalaman panjang dan jaringan yang luas, GPK berkomitmen untuk terus menjadi motor penggerak pemuda Islam yang religius, nasionalis, dan progresif.