Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Profil Piprim Basarah Yanuarso tengah dicari publik.

Sosoknya menjadi sorotan publik usai pernyataan Piprim yang tidak bisa lagi melayani pasien BPJS Kesehatan di RSCM.

Melalui akun Instagramnya, Piprim mengungkapkan dirinya hanya bisa melayani pasien di Poli Swasta Kencana RSCM yang biayanya Rp4 juta per kunjungan.

Profil Piprim Basarah Yanuarso

Piprim merupakan seorang dokter anak, konsultan kardiologi anak, pendidik, peneliti, sekaligus pemimpin organisasi profesi dokter anak terbesar di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Pria kelahiran Malang, Jawa Timur pada 15 Januari 1967 memiliki karier lebih dari 25 tahun di bidang kesehatan anak dan lebih dari 15 tahun di bidang subspesialis kardiologi anak.

Ketua IDAI itu menyelesaikan pendidikan S1 Kedokter di Universitas Padjajaran 1991 dan pendidikan spesial ak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) 2002.

Ia juga berhasil menyelesaikan pendidikan konsultan anak di kampus dan fakultas yang sama pada tahun 2004.

Piprim juga pernah ngikuti fellowship kardiologi anak di Institut Jantung Negara, Kuala Lumpur, Malaysia dan lulus pada tahun 2007.

Perjalanan Karier Piprim Basarah Yanuarso

Perjalan kariernya dimulai sebagai dokter PTT di Puskesmas Rawa Pitu, Lampung Utara pada tahun 1992-1995.

Di tahun 2005 hingga saat ini, Piprim tercatat sebagai Konsultan Kardiologi Anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Ia juga menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai pengajar calon dokter spesialis kardiologi anak.

Piprim Basarah Ketua IDAI Tak Bisa Layani Pasien BPJS di RSCM

Melalui unggahan di Instagram pribadinya @dr.piprim, Ketua IDAI itu menyampaikan tidak bisa melayani pasien BPJS Kesehatan yang mengalami masalah kesehatan jantung di RSCM.

“Dengan berat hati saya mengumumkan mulai hari ini tidak bisa lagi melayani putra-putri bapak ibu yang sakit jantung di RSCM, baik di PJT maupun Kiara,” kata Piprim dikutip Senin, 25 Agustus 2025.

Piprim mengatakan akun praktik BPJ miliknya di RSCM telah ditutup.

Dengan demikian, Ketua IDAI itu tidak bisa lagi menerima pasien BPJS di RSCM.

Namun, tetap melayani pasien di poli swasta RSCM Kencana yang hanya bisa diakses dengan biaya mandiri sekitar Rp4 juta per kunjungan, termasuk pemeriksaan echocardiography.

“Artinya, bapak ibu yang putra-putrinya ingin dilayani oleh saya harus membayar dengan tarif swasta. Bisa saja biayanya mencapai ratusan juta rupiah,” tuturnya.

Ketua IDAI Tolak Mutasi

Persoalan dijelaskan oleh Piprim bermula dari mutasi dirinya ke RS Fatmawati yang dinilai tidak prosedural.

Ia menolak mutasi dadakan tanpa adanya mekanisme lolos butuh maupun pemberitahuan sebelumnya.

“Saya menolak dengan tegas cara-cara yang melanggar asas meritokrasi terhadap seorang ASN. Akibatnya, akun saya dibekukan untuk melayani BPJS,” papar Piprim.

Ia menuding mutasi dirinya diduga berhubungan dengan sikap kritis IDAI yang menentang rencana pengambilalihan kolegium oleh Kementerian Kesehatan, termasuk Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.

Disebut oleh Piprim bahwa itu sebagai hukuman terhadap pengurus IDAI.