Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro Yang Didemo Pegawai ASN Hingga Disentil Pakai Karangan Bunga

HAIJAKARTA.ID – Sejumlah ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar aksi di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta.
Hal ini terjadi buntut adanya pemberhentian salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina.
Saat ini, Kemdiktisaintek sedang memproses berbagai program yang telah diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto demi menyukseskan Astacita.
Aksi Demo Di Kemdiktisaintek
Aksi pegawai ini berlangsung di kantor Kemdiktisaintek pada pagi ini. Para ASN membawa spanduk dan karangan bunga yang berisi pesan menyentil menteri Satryo Soemantri.
Adapun spanduk yang dibawa bertuliskan ‘institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!’, tulisan lainnya
‘kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga, #lawan #menterizalim #paguyubanPegawaiDikti.
Kemudian, beredar video yang menampilkan massa aksi teriakkan kata ‘turun’ secara bersama-sama saat Mobil berplat nomor RI 25 melintas. Mobil itu diduga ditumpangi menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro
Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namanya sedang ramai menjadi pembicaraan setelah puluhan orang ASN Kemendikti Saintek menggelar aksi protes di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Satryo Soemantri Brodjonegoro dikenal sebagai ilmuwan dan pernah menjadi Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Dirinya lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956. Diketahui kalau Satryo sebagai anak dari Soemantri Brodjonegoro yang pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 1973.
Soemantri meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA tahun 1985.
Tahun 1992, dia pernah dipilih menjadi Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB. Selain itu dirinya berpengalaman jadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama periode 1999-2007.
Di bawah kepemimpinannya dalam dunia pendidikan dan teknologi, Satryo juga beberapa kali mendapat penghargaan.
Di antaranya dianugerahi Bintang Jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Jepang.
Bahkan pada Oktober 2024 lalu, Satryo menjadi salah satu nama yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.