sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Banyak dari publik yang penasaran bagaimana profil Tri Krisna Mukti.

Namanya kian jadi sorotan usai  terpilih sebagai Ketua RW 02 Pademangan Barat, Jakarta Utara, di usia yang sangat muda yakni 20 tahun.

Meski masih duduk di bangku kuliah, Krisna menunjukkan keseriusan dalam menjalankan amanah warganya.

Profil Ketua RW 02 Pademangan Barat Jakarta Utara

Tri Krisna Mukti kini masih mengenyam pendidikan di semester 4 jurusan manajemen di STIE Taman Siswa Jakarta.

Ia menjabat sebagai Ketua RW sejak Mei 2025, setelah memenangi proses pemilihan yang digelar secara resmi pada 18 Mei 2025.

Meski statusnya masih mahasiswa, Krisna menyatakan bahwa membagi waktu antara studi dan tanggung jawab sebagai RW bukanlah hal yang sulit.

“Saya dari pagi sampai sore di kantor RW, kemudian lanjut kuliah malam hari,” katanya.

Dorongan dari keluarga dan warga sekitar mendorongnya untuk maju sebagai Ketua RW. Krisna juga merasa prihatin atas minimnya perubahan yang terjadi di lingkungannya selama 11 tahun terakhir.

Tri Krisna Mukti menyebut bahwa jabatan Ketua RW ini hanyalah awal dari cita-citanya menjadi politisi.

Ia berharap suatu hari dapat duduk sebagai anggota dewan.

“Saya ingin naik level, jadi anggota dewan. Jadi RW ini adalah langkah awal untuk membuktikan diri dan membangun relasi,” ujarnya.

Ia juga terinspirasi oleh berbagai tokoh pemimpin, mulai dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga Camat Pademangan, Didit Mulyadi—yang ia panggil dengan sebutan KDM.

“Saya sangat menghargai dukungan dari Pak Camat, Kang Didit Mulyadi. Beliau cepat sekali menanggapi keluhan warga kami. Dukungan dari beliau membuat saya semakin semangat membuat gebrakan-gebrakan baru,” ucap Krisna.

Program Inovatif untuk Warga

Sebagai Ketua RW, Krisna mengusung sejumlah program unggulan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama generasi muda.

Salah satunya adalah kelas Bahasa Inggris gratis untuk anak-anak. Program ini dibiayai dari dana operasional RW sebesar Rp 2,5 juta per bulan.

“Semua fasilitas akan disediakan secara gratis dari pengurus RW. Tujuannya agar anak-anak muda punya bekal ke depannya,” ungkapnya.

Ia percaya bahwa kemampuan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, harus diperkenalkan sejak dini agar anak-anak memiliki daya saing global.

Dalam dua bulan masa jabatannya, Krisna telah menyalurkan bantuan minyak goreng gratis kepada warga dan melakukan renovasi kantor RW dengan dana pribadinya.

Hal ini dilakukan demi kenyamanan dan pelayanan yang lebih baik untuk warga.

Selain itu, Krisna juga menggagas program Posyandu Remaja yang menitikberatkan pada kesehatan mental dan fisik remaja.

Bahkan, program ini juga bekerja sama dengan BNNP DKI Jakarta untuk menyediakan tes urin gratis.

Kebijakan pembatasan jam malam bagi remaja pun diberlakukan untuk mencegah tawuran. “Dulu wilayah ini sempat rawan, tapi sekarang jauh lebih tertib,” ungkap Krisna.

Jumlah petugas keamanan pun ditambah dari dua menjadi enam orang, serta rencana pemasangan CCTV di setiap RT tengah digodok sebagai bagian dari peningkatan keamanan.