Profil Ustaz Yahya Waloni yang Meninggal di Mimbar Masjid Saat Khotbah Jumat, Ternyata Seorang Mualaf
HAIJAKARTA.ID – Profil Ustaz Yahya Waloni kian dicari banyak dari masyarakat lantaran meninggalnya saat khotbah di mimbar.
Ia dikenal sebagai mualaf dan mantan pendeta, meninggal dunia saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Jalan Aroepala, Minasa Upa, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (6/6/2025).
Menurut saksi mata, Ustaz Yahya Waloni tiba-tiba terduduk dan tak sadarkan diri saat khutbah Jumat kedua sedang berlangsung.
Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Klinik Bahagia, namun nyawanya tidak tertolong. Peristiwa mengejutkan ini terjadi di tengah suasana hari raya Idul Adha.
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal
Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti (39), menyebut bahwa Ust Yahya Waloni tiba-tiba memegang dada dan jatuh di atas mimbar sebelum doa penutup khutbah kedua dibacakan.
“Awalnya kami pikir beliau ingin minum. Tapi ternyata langsung lemas dan terduduk,” ujar Harfan.
Beberapa jamaah panik dan langsung menghampiri mimbar.
Harfan mengatakan bahwa mata sang ustaz sempat terbuka, namun dirinya menduga Ustaz Yahya sudah dalam kondisi kritis.
Evakuasi Cepat Tak Selamatkan Nyawa
Evakuasi dilakukan sekitar pukul 12.35 WITA.
Tubuh Ustaz Yahya Waloni dibawa ke RS Klinik Bahagia yang berjarak hanya 100 meter dari masjid.
“Kami tidak tahu persis apakah beliau meninggal di masjid atau di UGD, yang jelas beliau sudah tak sadarkan diri saat dievakuasi,” tambah Harfan.
Shalat Jumat sempat terhenti sejenak dan dilanjutkan kembali pukul 13.46 WITA setelah prosesi evakuasi selesai.
Kabar meninggalnya Ustaz Yahya Waloni mulai tersebar luas di masjid sekitar pukul 14.00 WITA.
Profil Ust Yahya Waloni
Profil Ustaz Yahya Waloni mencatat perjalanan unik dari seorang pemuka agama Kristen hingga menjadi pendakwah Islam.
Lahir di Manado pada 30 November 1970, dengan nama lengkap Yahya Yopie Waloni, ia berasal dari keluarga taat beragama Kristen.
Sebelum memeluk Islam, Yahya pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengelola Am Sinode GKI wilayah Sorong-Kaimana serta Rektor STT Calvinis Ebenhaezer Sorong (1997–2004). Ia juga sempat menjadi dosen di Universitas Balikpapan hingga 2006.
Mualaf di Tolitoli, Sulawesi Tengah
Perubahan besar dalam profil Ust Yahya Waloni terjadi saat ia mengucap syahadat di Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Di bawah bimbingan Ketua MUI setempat, ia resmi masuk Islam dan kemudian aktif berdakwah.
Nama Ustaz Yahya Waloni kerap muncul di media karena pernyataan-pernyataannya yang dianggap kontroversial. Ia pernah dijuluki “Ustaz Pansos” oleh aktivis medsos Denny Siregar.
Pada 26 Agustus 2021, ia sempat ditangkap atas dugaan ujaran kebencian setelah menyebut Injil sebagai kitab “fiktif”. Ia dikenai pasal 28 ayat (1) UU ITE dan pasal 156a KUHP tentang penodaan agama.