Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kemacetan akibat proyek galian di Jalan Besakih, Jakarta Selatan, menuju arah Mega Kuningan atau Jalan Denpasar Raya terjadi hari ini, Kamis (25/7/2024).

Proyek ini terletak di belakang gedung Kedutaan Besar Belanda dan membentang hingga pertigaan belakang Kedutaan Besar Hungaria.

Hanya satu jalur yang dapat digunakan di Jalan Besakih, yang menyebabkan gangguan lalu lintas.

Penutupan jalur tersebut menyebabkan kendaraan dari Jalan Denpasar Raya tidak bisa langsung belok ke Jalan HR Rasuna Said melalui Jalan Besakih.

Kendaraan dari Jalan Denpasar Raya harus menuju Jalan Gatot Subroto terlebih dahulu untuk bisa masuk ke Jalan HR Rasuna Said, sehingga membuat perjalanan lebih jauh.

Keluhan Warga Proyek Galian di Jalan Besakih

Salah satu warga, Ai (23), mengeluhkan harus berputar lebih jauh karena penutupan jalan untuk proyek galian.

“Biasanya kalau say amau mau ke sini (Jalan HR Rasuna Said), putar Gatot Subroto, lalu tinggal belok kiri saja,” katanya.

Ai juga mengeluhkan jalan menjadi lebih licin karena tanah bekas galian berserakan di jalan.

Menurutnya, tanah tersebut berubah menjadi lumpur saat hujan, sehingga membuat jalan semakin licin.

“Kalau pas hujan susah. Tanahnya berserakan jadi bahaya karena licin,” kata dia.

Warga lainnya, Wawan (29), juga menyampaikan keluhan terkait proyek galian tersebut.

Dia mengatakan bahwa Jalan Besakih sebelumnya tidak pernah mengalami kemacetan, tetapi sekarang menjadi macet karena hanya satu jalur yang dapat digunakan.

“Kena macet dua kali jadinya., biasanya di sini nggak macet. Ini juga jadi satu jalur,” ujarnya.

Selain kemacetan, Wawan juga mengeluhkan debu yang semakin bertambah akibat proyek galian.

Dia mengatakan bahwa kendaraan menjadi kotor saat melintas di dekat proyek tersebut.

“Proyek Galian di Jalan Besakih ini kok dirasa banyak ruginya ya. Kalo kering jadi debu, kalo basah jadi licin,” ungkapnya.