Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan pembangunan MRT Fase 3 rute Timur–Barat atau East-West Line bisa mulai dikerjakan pada akhir 2026.

Target ini sejalan dengan proses pengadaan proyek yang dijadwalkan masuk tahap tender pada kuartal IV 2025.

Division Head of Project Management for Construction 1 MRT Jakarta, Sony Desta, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih fokus menyiapkan segala kebutuhan untuk proses tender MRT Fase 3.

“Karena ini tendernya juga baru mau dimulai. Tender belum, tapi kami lagi mempersiapkan proses tender dulu. Itu kayaknya di akhir tahun (2026),” ujar Sony saat ditemui di area proyek pembangunan Stasiun MRT Jakarta Sawah Besar, Kamis (27/11/2025), dikutip dari Detik.

Proyek Raksasa MRT Timur–Barat

Sony menambahkan, pembangunan MRT di koridor Timur–Barat diperkirakan akan menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan fase sebelumnya.

Pasalnya, panjang lintasan jauh lebih besar, mencapai 24,5 kilometer, ditambah jalur akses menuju depo sepanjang 5,9 kilometer.

“Di sana (proyek MRT East – West) sebetulnya lebih masif ya, itu (panjangnya) 24,5 km, ditambah akses ke Depo 5,9 km ya. Jadi, itu lebih panjang ya, ketimbang Fase 1 dan Fase 2,” kata Sony.

Meski begitu, Sony memastikan bahwa MRT Jakarta akan tetap menjalankan proyek sesuai rencana.

Menurutnya, tantangan adalah hal wajar dalam setiap pembangunan, apalagi untuk proyek dengan skala besar.

“Setiap proyek pasti ada tantangan cuma masalah panjang bisa jadi tantangannya lebih besar. Apa pun itu kan namanya proyek untuk pembangunan kita jalani,” ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, MRT Jakarta telah mendapatkan komitmen pinjaman dari Jepang senilai Rp 14 triliun untuk pembangunan MRT lintas Timur–Barat Fase 1 Tahap 1, yang membentang dari Tomang hingga Medan Satria sejauh 24,5 km.

Pinjaman tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan pertukaran nota antara Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani.

Dana berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development Bank (ADB).

Berdasarkan catatan, jaringan MRT Timur–Barat nantinya akan menghubungkan Cikarang hingga Balaraja. Proyek ini dibagi menjadi dua fase:

  • Fase I Tahap 1: Medan Satria–Tomang sepanjang 24,5 km
  • Fase I Tahap 2: Tomang–Kembangan sepanjang 9,2 km
  • Fase II: Kembangan–Balaraja dan Medan Satria–Cikarang dengan total panjang 50,4 km.