sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Bulan April diprediksi menjadi bulan puncak kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta.

Menurut informasi yang disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama, terdapat 14 pasien masih dirawat di RSUD Tamansari per hari Rabu kemarin.

“Terdiri dari sembilan anak dan lima dewasa,” ujar Ngabila saat ditemui pada hari Kamis (25/4/2024).

Dalam rentang Januari hingga April 2024, mayoritas pasien DBD yang dirawat di rumah sakit tersebut didominasi anak-anak.

Ngabila menjelaskan bahwa meskipun jumlah pasien DBD cukup signifikan, belum ada kasus kematian yang tercatat di RSUD Tamansari.

“Terhitung sebanyak 70 persen pasien adalah anak mayoritas usia SD dan SMP,” tambahnya.

Peningkatan kasus DBD pada bulan April dipengaruhi oleh kemarau panjang atau fenomena El Nino yang berlangsung dari Juli hingga November.

“Tren kasus DBD akan meningkat di musim penghujan dengan pola sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,” jelas Ngabila.

Ngabila juga mengimbau masyarakat untuk penting menjaga kebersihan diri dan lingkungan, berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan vaksinasi serta mengerti pentingnya gerakan satu rumah satu kader jumantik (G1R1J) dengan menunjuk petugas PSN di rumah, baik itu ibu, bapak, anak, ataupun asisten rumah tangga merupakah upaya jitu memberantas DBD saat ini.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa sebanyak 1.124 orang telah dirawat karena kasus DBD di Jakarta Barat pada bulan April 2024.

“Per 17 April 2024 total pasien DBD sebnayak 1.124 kasus,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari.

Erizon menambahkan bahwa rentang usia penderita DBD meliputi 14 tahun hingga 44 tahun.

Dia juga menyebutkan bahwa terdapat tiga kecamatan dengan jumlah penderita DBD terbanyak, yaitu Cengkareng, Kalideres, dan Kembangan.