Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Ratusan Mesin TPE di Jakarta Rusak, mengakibatkan gangguan dalam proses transaksi pembayaran non-tunai di berbagai lokasi layanan publik ibu kota.

Kondisi ini memicu keluhan warga dan menimbulkan pertanyaan soal pemeliharaan perangkat yang mendukung sistem pembayaran elektronik tersebut.

Kondisi Ratusan Mesin TPE di Jakarta Rusak

Ratusan mesin TPE di Jakarta rusak dan kini tidak dapat digunakan, memicu gangguan layanan pembayaran parkir elektronik serta menurunnya pendapatan dari sektor retribusi parkir yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Hal ini pertama kali mencuat saat rapat antara Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta, di mana Anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran dari Fraksi PSI, Francine Widjojo, mengungkapkan bahwa lebih dari separuh dari total mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) di ibu kota tidak berfungsi.

“Dari data yang kami terima, sekitar 137 dari 201 mesin TPE dalam keadaan tidak aktif, itu artinya lebih dari 68 persen,” ujarnya dalam rapat yang digelar Selasa (28/4/2025).

Ia mempertanyakan pengelolaan dan pertanggungjawaban Dishub terhadap aset bernilai tinggi tersebut.

Francine juga mengaku tidak pernah diminta menggunakan mesin TPE saat parkir di Jalan Sabang, meski lokasinya tidak jauh dari Gedung DPRD.

Ia bahkan mengalami praktik manipulasi tarif oleh oknum petugas parkir.

“Saya harus menunjukkan foto parkir dengan penanda waktu untuk membuktikan durasinya agar tarif direvisi,” ungkapnya.

Penyebab Ratusan Mesin TPE di Jakarta Rusak

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa kerusakan terjadi karena keterbatasan suku cadang.

Ia menyebutkan bahwa mesin-mesin tersebut berasal dari Swedia dan kerja sama dengan penyedia alat, yakni ATP, telah berhenti sejak tahun 2016.

“Mesin parkir ini berasal dari Swedia dan sejak kerja sama dengan ATP tidak diperpanjang, kami mengalami kesulitan dalam memperoleh suku cadangnya,” jelas Syafrin di Balai Kota Jakarta.

Ia menegaskan bahwa saat ini Dishub DKI Jakarta sedang melakukan uji coba mesin parkir baru yang diproduksi menggunakan komponen dalam negeri. Uji coba tersebut telah dilakukan di Jalan Sabang dan Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat.

Ratusan Mesin TPE di Jakarta Rusak Akan Diganti dengan Teknologi Lokal

Syafrin menambahkan bahwa pihaknya menargetkan penggantian total terhadap sekitar 200 unit mesin TPE di seluruh wilayah DKI Jakarta. Mesin-mesin baru ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas sistem parkir dan mencegah kebocoran pendapatan.

“Target kami adalah mengganti seluruh mesin yang ada, tersebar di lima wilayah DKI Jakarta,” ujar Syafrin.

Upaya ini diharapkan dapat mengatasi masalah transparansi tarif parkir serta memperkuat sistem pengawasan terhadap praktik manipulasi oleh oknum petugas.

Francine menekankan pentingnya penertiban juru parkir (jukir) yang terlibat dalam praktik manipulasi tarif. Ia meminta Dishub DKI Jakarta mengambil langkah tegas terhadap petugas yang mengenakan tarif tidak sesuai aturan dan tidak memanfaatkan mesin TPE yang tersedia.