sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Jabodetabek berkumpul untuk menggelar aksi solidaritas dan doa bersama di depan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024) malam.

Aksi solidaritas ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan mengenang para korban kecelakaan bus yang menimpa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Dalam suasana haru, aksi solidaritas diwarnai isak tangis dari para pelajar yang hadir.

Mereka membawa spanduk tagar #pelajarberduka, bingkai foto para korban, dan api obor ke depan gerbang kantor Kemendikbud RI.

“Ratusan pelajar menggelar aksi solidaritas dan doa bersama pelajar se-Jabodetabek di depan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI,” tulis keterangan dikutip dari @warungjurnalis pda hari rabu.

Selain itu, mereka juga melakukan aksi bakar lilin dan doa bersama.

“Dalam aksi yang dilakukan atas peristiwa kecelakaan yang dialami rombongan bus pelajar SMK Lingga Kencana Depok di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu lalu, 11 Mei 2024, mereka meminta kepada pemerintah untuk diberikan perhatian khusus kepada para pelajar SMK Lingga Kencana serta sekolah lain,” imbuhnya.

Spanduk putih dengan tulisan hitam bertuliskan “Selamat jalan kawan, semoga tenang, doa kami menyertai” dibentangkan di depan pagar kantor Kemendikbud RI sebagai ungkapan belasungkawa.

Tengku Rabia, perwakilan pelajar yang menggelar aksi solidaritas, menyampaikan harapannya agar Kemendikbud RI memberikan perhatian khusus kepada para pelajar SMK Lingga Kencana yang menjadi korban kecelakaan.

“Kami harap ada perhatian dari negara. Perhatian dari negara sangat penting terutama dari Kemendikbud. Semoga ke depan tidak ada dibeda-bedakan antara (sekolah) swasta dan negeri,” ucap Tengku Rabia.

Aida Putri, salah satu keluarga korban, mengungkapkan kesedihannya.

“Saya sepupunya dari Mahesa, saya satu lingkungan sama Dimas dan Intan,” katanya dengan suara bergetar.

Saila, perwakilan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang turut hadir, menceritakan detik-detik sebelum kecelakaan terjadi.

“Aku di Bus 3, aku nunggu Bus 1 di pusat oleh-oleh. Tidak ada (firasat), kita habis bersenang-senang berwisuda nyanyi-nyanyi bareng. Tidak ada tanda-tanda (firasat),” kenangnya sambil menitikkan air mata.

Aksi solidaritas pelajar ini berakhir pada pukul 20.30 WIB.

Seluruh peserta membubarkan diri dengan tertib setelah mendapatkan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Polda Metro Jaya dan Polsek Metro Tanah Abang.

Kecelakaan tragis yang menimpa bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok ini telah mengakibatkan 11 korban tewas, termasuk sembilan siswa, satu guru, dan satu warga lokal.

Peristiwa ini menggugah simpati dan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk para pelajar yang menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk kepedulian dan penghormatan kepada teman-teman mereka yang menjadi korban.