Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID –  Transjakarta secara resmi mengganti nama Halte Petukangan Utara menjadi Halte Petukangan D’MASIV.

Perubahan ini diumumkan melalui akun X @TfJakarta pada Sabtu (1/3/2025), yang menampilkan peta dengan nama halte baru tersebut.

Halte Petukangan D’MASIV ini terletak di Jalan Ciledug Raya, Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan merupakan bagian dari Koridor 13 yang menghubungkan Puri Beta dengan Tendean.

Halte Petukangan D’MASIV

Halte Petukangan D’MASIV

Perubahan nama ini diduga sebagai bentuk kolaborasi antara Transjakarta dan grup band D’MASIV dalam rangka peringatan ulang tahun ke-22 band tersebut.

Vokalis D’MASIV, Rian Ekky Pradipta, mengunggah tangkapan layar peta yang menunjukkan nama halte baru tersebut di akun media sosialnya pada Minggu, 2 Maret 2025, tanpa memberikan keterangan tambahan.

Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, mengonfirmasi bahwa peresmian perubahan nama halte ini akan dilaksanakan pada Senin, 3 Maret 2025, pukul 16.30 WIB.

Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, jajaran Direksi Transjakarta, serta anggota band D’MASIV.

Tanggapan Netizen

Penggantian nama halte ini menimbulkan beragam reaksi di media sosial.

“Semua halte dan stasiun yang ada embel-embel nama di belakangnya, itu pasti ada sponsor,” tulis arif_latif06.

Banyak warganet yang mengaitkan nama halte dengan lagu-lagu populer D’MASIV dan kondisi lalu lintas di sekitar halte tersebut.

Beberapa netizen mengusulkan agar D’MASIV membuat lagu berjudul ‘Koridor 13’, merujuk pada jalur Transjakarta tempat halte tersebut berada.

Selain itu, beberapa pengguna media sosial mempertanyakan mekanisme dan biaya terkait hak penamaan halte tersebut.

Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Transjakarta maupun D’MASIV mengenai detail kerja sama ini.​

Perubahan nama halte ini juga menyoroti fenomena hak penamaan (naming rights) di fasilitas publik Indonesia.

Strategi Pemasaran

Praktik ini umum dilakukan di negara lain sebagai strategi pemasaran dan sumber pendapatan alternatif bagi penyedia layanan transportasi.

Namun, di Indonesia, konsep ini masih relatif baru dan jarang diterapkan.​

Dengan adanya kolaborasi antara Transjakarta dan D’MASIV, diharapkan dapat membuka peluang bagi kerja sama serupa di masa mendatang, yang tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak tetapi juga memberikan pengalaman unik bagi pengguna transportasi publik.​