Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sederet kasus Dokter Syafril Firdaus, dokter kandungan di Garut, Jawa Barat tengah menjadi sorotan publik setelah video dugaan pelecehan seksual terhadap pasien wanita viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) di sebuah klinik di Garut.

Rekaman CCTV menunjukkan tindakan tak pantas yang dilakukan oleh dokter tersebut terhadap pasiennya. ​

Sederet Kasus Dokter Syafril Firdaus Disorot Netizen

Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA, Ratna Oeni Cholifah, mengungkap bahwa sudah ada dua korban yang secara resmi melapor ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Garut.

Ratna juga menyebut bahwa sebelum kasus ini mencuat ke publik, tindakan dokter tersebut sudah sempat menimbulkan keributan.

“​Salah satu suami pasien bahkan pernah melayangkan pukulan ke dokter tersebut, namun saat itu permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya.​

Posko Pengaduan Dibuka, SIP Dokter Dicabut

Dengan dugaan korban yang terus bertambah, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padjadjaran membuka posko pengaduan guna menampung laporan para korban.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

Hasilnya, Surat Izin Praktik (SIP) milik dokter tersebut sudah dicabut. ​

Kepolisian mengungkap bahwa dugaan pelecehan seksual terjadi pada 20 Juni 2024.

Meski demikian, dokter tersebut diketahui sudah tidak lagi praktik di klinik tersebut sejak Desember 2024 dan meninggalkan wilayah Garut.

“​Pelaku sudah tidak berada di Garut sejak Januari 2025. Kami sedang melakukan pencarian intensif,” ujar Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar.​

KDRT hingga Percobaan Perkosaan ART

Berdasarkan putusan Pengadilan Agama Bandung nomor 5641/Pdt.G/2024/PA.Badg, terungkap bahwa rumah tangga dokter tersebut dan Rafithia Anandita berakhir karena perilaku menyimpang sang dokter.

Dalam dokumen pengadilan disebutkan, dokter tersebut tidak hanya melakukan pelecehan seksual kepada pasien, namun juga pernah hampir memperkosa asisten rumah tangganya.

Tak hanya itu, ia juga disebut melakukan kekerasan terhadap Rafithia dan anak sulung mereka.​

Laporan kekerasan dalam rumah tangga tersebut sudah disampaikan ke Polda Jawa Barat pada 19 September 2024 lalu.​

Mantan Istri: Sudah Terlalu Banyak Aduan

Rafithia Anandita, mantan istri dokter tersebut, mengaku lega telah bercerai. Lewat akun media sosialnya, ia mengungkap bahwa menjadi orang tua tunggal merupakan keputusan terbaik.

“​Saya akhirnya terbebas dari kesengsaraan,” tulis Rafithia dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter) pada Februari 2025.​

Ia juga meminta agar siapa pun yang dirugikan oleh perilaku mantan suaminya untuk tidak menghubunginya lagi. “​Silakan langsung menghubungi yang bersangkutan.

Saya tidak ada kaitan dengan tindakan maupun konsekuensi dari perbuatannya,” tegasnya.​

Rafithia juga mengajak perempuan untuk tidak takut bersuara.

“​Apa yang tampak di media sosial seringkali bertolak belakang dengan kenyataan. Jangan takut untuk keluar dari hubungan yang toksik.”​