sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat menyiapkan 268 pompa untuk mengantisipasi banjir dan genangan di wilayah Jakarta Barat selama musim hujan.

Total pompa yang disiagakan mencakup 148 pompa stasioner, 70 pompa mobile, dan 50 pompa apung.

Hal ini digelar mengingat potensi untuk terjadinya banjir cukup besar di kawasan Jakarta Barat.

Sedia 268 Pompa Antisipasi Banjir di Jakarta Barat

Purwanti Suryandari, Kepala Sudin SDA Jakarta Barat, menjelaskan bahwa setiap jenis pompa memiliki fungsi yang disesuaikan dengan situasi di lapangan.

Pompa stasioner biasanya ditempatkan di rumah pompa yang sudah ada dan digunakan di lokasi-lokasi tetap.

Sementara itu, pompa mobile, yang mudah dipindahkan, digunakan dalam situasi insidental di mana banjir atau genangan muncul secara tiba-tiba di area tertentu.

“Tentu fungsinya disesuaikan dengan tipenya. Tidak semua tipe sama, agar memaksimalkan kerjanya,” ujar Purwanti.

Untuk lokasi-lokasi yang sulit dijangkau pompa besar, seperti gang sempit dan area permukiman, Sudin SDA Jakarta Barat mengandalkan pompa apung.

“Dikarenakan adanya gang kecil yang sulit dijangkau pompa mobile, pompa apung nanti akan dipakai pada titik tersebut. Jangan sampai ada genangan di sana yang menyebabkan potensi banjir,” jelas Purwanti.

Selain untuk menangani genangan, pompa apung juga dimanfaatkan untuk menguras atau mengosongkan saluran air dalam kegiatan dewatering pada proyek pengurasan saluran dan pembangunan turap.

Distribusi pompa apung saat ini tersebar di seluruh kecamatan di Jakarta Barat agar siap digunakan dalam kondisi darurat.

“Sekitar 50 (pompa apung)yang disediakan,” tambah Purwanti.

Purwanti memastikan bahwa semua pompa, baik stasioner, mobile, maupun apung, akan terus siaga menghadapi kemungkinan banjir selama musim hujan.

“Kami berupaya untuk menutup celah genangan air supaya tidak mengakibatkan banjir. Banjir di sini sangat cepat terjadi. Sehingga kami perlu untuk selalu waspada,” ujarnya.

Langkah antisipatif ini diharapkan dapat mengurangi dampak genangan air dan menjaga kelancaran aktivitas masyarakat di wilayah Jakarta Barat selama musim hujan.