Sekumpulan Pemain Judi Dihipnotis di Semarang, Rugi Hingga Miliaran Rupiah

HAIJAKARTA.ID – Sindikat gendam atau hipnotis diketahui sengaja mengincar para pemain judi sebagai target utama.
Sebuah kejadian mengejutkan sekumpulan pemain judi dihipnotis hingga miliaran Rupiah.
Para pelaku memanfaatkan momen saat korban sedang lengah dan fokus dalam aktivitas perjudian, hingga akhirnya berhasil menguras uang dalam jumlah besar.
Pemain Judi Dihipnotis di Semarang
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah mengungkap sindikat ini setelah menerima laporan dari seorang korban di Kota Semarang.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa para pelaku tidak sembarangan memilih target, melainkan dengan sengaja menyasar pemain judi, karena dianggap lebih mudah dipengaruhi saat tengah lengah.
“Ketika korban sedang fokus berjudi, pelaku datang mendekat, lalu membujuk mereka agar mau menarik uang tunai. Dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar, korban akhirnya menyerahkan uang dalam jumlah besar,” ungkap Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, Kamis (7/8/2025).
Korban Rugi Miliaran Rupiah
Pelaku diduga menggunakan metode hipnotis untuk mempengaruhi korban.
Setelah berhasil mengendalikan pikiran korban, mereka diajak menarik uang tunai bahkan hingga mencapai Rp 2 miliar yang kemudian langsung diambil pelaku tanpa meninggalkan jejak.
“Korban tidak menyadari sepenuhnya tindakan yang mereka lakukan, karena diduga di bawah pengaruh hipnotis,” jelas Dwi.
Baru Tiga Tersangka Ditangkap
Saat ini, polisi telah menangkap tiga orang tersangka, namun jumlah pelaku diduga jauh lebih banyak.
Ketiganya terlibat dalam operasi di sejumlah wilayah seperti Semarang, Jakarta, dan Jawa Timur.
Dwi menyebutkan bahwa sindikat ini merupakan kelompok terorganisir yang telah beraksi cukup lama.
“Kami menduga jaringan ini cukup luas. Masih banyak pelaku yang sedang kami buru,” tambahnya.
Penyelidikan masih terus berlangsung guna membongkar jaringan ini hingga ke akar.
Kepolisian mengimbau masyarakat, terutama pemain judi, untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban selanjutnya.