Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Pusat mengambil langkah serius dengan memperkuat komunikasi cegah tawuran antar pelajar antara pihak sekolah, orang tua, dan unsur kewilayahan.

Kepala Sudin Pendidikan Wilayah II, Bambang Eko Prabowo, menyatakan bahwa tawuran pelajar adalah tanggung jawab bersama, dan pengawasan yang efektif memerlukan kerjasama dari semua pihak.

“Peran orang tua juga tak kalah penting untuk mendidikan putra putrinya agar terhindar dari tawuran yang kian marak terjadi. Dari kami, akan terus mengupayakan menjalin komunikasi yang baik. Sebab bapak dan ibu guru tidak bisa mengawasi mereka sepenuhnya apalagi selepas jam pulang sekolah,” ujar Bambang Eko Prabowo, Rabu (23/7/2024).

Media Komunikasi dan Koordinasi

Sudin Pendidikan Jakarta Pusat telah membentuk grup di setiap kecamatan yang melibatkan personel dari satuan pendidikan, kepolisian atau Polsek, Komando Rayon Militer (Koramil), jajaran kelurahan, dan unsur kewilayahan lainnya.

Grup ini berfungsi sebagai media komunikasi untuk memastikan pelajar tetap terpantau meskipun di luar jam sekolah.

Grup ini memungkinkan Sudin Pendidikan, pihak sekolah, dan orang tua untuk saling berkomunikasi dan melaporkan jika anak-anak tidak langsung pulang sekolah atau terlalu lama berada di luar rumah.

“Untuk menindaklanjuti adanya laporan, ada anak sekolah misalnya di tempat kumpul-kumpul, nah guru atau pihak Sudin Pendidikan yang melihat itu langsung koordinasi di grup. Kita arahkan anak-anak segera pulang,” kata Bambang.

Pembinaan dan Pendidikan Nilai

Menurut Bambang, Sudin Pendidikan bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan, pendidikan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila serta kebaikan kepada pelajar, terutama selama jam belajar di sekolah.

Setelah jam sekolah, tanggung jawab pengawasan beralih kepada orang tua, dengan dukungan komunikasi dan koordinasi dari unsur kewilayahan.

“Biasanya jika ada tragedi tawuran antar pelajar, yang akan dipertanyakan adalah asal sekolahnya. Maka dari itu, bapak dan ibu guru alangkah lebih baik jika membina komunikasi dengan para orang tua. Semua kami lakukan untuk kebaikan anak,” jelas Bambang.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, mencatat adanya peningkatan tawuran pelajar selama liburan sekolah.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang, kepolisian berkomitmen untuk meningkatkan intensitas patroli kewilayahan meski siswa-siswi sudah kembali ke kegiatan belajar.

“Kejadiannya memang ditempat biasa ada tawuran. Apalagi kemarin kan masih liburan skeolah,” kata Susatyo di Wilayah Kali Pasir, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024).

Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Susatyo juga memastikan bahwa kepolisian akan menampung semua aspirasi masyarakat dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti camat dan unsur kewilayahan untuk menekan angka tawuran, khususnya di kawasan Kemayoran.

Dengan upaya kolaboratif antara Sudin Pendidikan, kepolisian, dan masyarakat, lewat komunikasi cegah tawuran antar pelajar, menjadikan hal ini untuk dapat memunculkan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi pelajar di Jakarta Pusat.