sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID –Bertujuan untuk memperkenalkan destinasi wisata religi bersejarah serta mempromosikan potensi destinasi wisata khususnya wisata religi, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) menggelar acara di Jakarta Barat, Sabtu (30/3).

Kepala Sudin Parekraf Jakarta Barat, Dedi Sumardi mengatakan Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta diantaranya terdiri dari kalangan mahasiswa, media, komunitas, asosiasi pariwisata, pokdarwis, abang-none dan pemenang giveaway.

“Kegiatan dilakukan untuk memperkenalkan destinasi wisata religi bersejarah di Jakarta Barat,” ujar Dedi.

Dalam perjalanan itu, para peserta diajak mengunjungi 5 tempat wisata religi. Mereka memulai perjalanan dari Jalan Raya Kembangan No 2.

Rute pertama Masjid KH Hasyim Asy’ari, Jalan Daan Mogot KM 14,5, RT 03/14, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng yang diresmikan tahun 2017. Kemudian tiga masjid di Kecamatan Tambora, yakni Masjid Jami’ Annawier yang didirikan tahun 1180 H/1760 M, Jalan Pekojan Raya, RT 03/01, Kelurahan Pekojan.

Selanjutnya Langgar Tinggi didirikan tahun 1249 H/1829 M, Jalan Pekojan Raya, RT 02/01, Kelurahan Pekojan dan Masjid Jami Angke” Al Anwar didirikan tahun 1761, Jalan Gang Al Anwar, RT 01/05, Kelurahan Angke dan Makam Pangeran Wijayakusuma, Jalan Tubagus Angke, Kelurahan Wijayakusuma, Kecamatan Grogol Petamburan.

“Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta dapat lebih mengenal dan mempromosikan potensi destinasi wisata khususnya wisata religi yang ada di Jakarta Barat,” ujar Dedi.

“Kunjungan wisata religi ini sesuatu yang saya sangat senang karena sebagai suatu penyemangat para peserta untuk mengenal bangunan-bangunan masjid bersejarah serta pejuang-pejuang agama Islam yang ada di Jakarta,” imbuhnya.

Sangga Arjuna, seorang mahasiswa dari Institut Trisakti jurusan Pariwisata yang turut mengikuti acara tersebut mengungkapkan kegembiraannya turut hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Pengenalan wisata religi di wilayah Jakarta Barat memiliki dampak positif yang signifikan dalam memperluas wawasan dan pengetahuan sejarah, terutama bagi kalangan generasi muda.

Jelajah wisata religi ini adalah perjalanan yang menyenangkan sebab tidak hanya pengalaman baru yang didapatkan namun mereka juga mengulas kembali sejarah yang terjadi pada masa itu.

Sofia Rahmah (19), salah satu peserta jelajah wisata religi dari Universitas Mercubuana pun mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini, karena dapat menambah wawasannya tentang sejarah Jakarta.

“Ini menambah pengetahuan buat saya. Saya akan ceritakan ini ke orang tua, saudara dan teman-teman,” katanya.